Banyuwangi, seblang.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P yang lebih dikenal dengan nama Mahfud MD dengan segala sepakterjangnya akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik.
Pasalnya setelah rapat dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) beberapa hari lalu dirinya berani untuk mengusut kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Rp. 349 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, semakin mendapatkan perhatian dan simpati dari sebagian besar elemen masyarakat.
Bahkan tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa tokoh asal Madura itu merupakan sosok pemimpin yang dirindukan oleh rakyat Indonesia serta berpeluang besar untuk ikut dalam kontestasi Pemilihan Presiden (PILPRES) 2024.
Menurut Ketua Bidang Aksi dan Advokasi Lembaga Diskusi Kajian Sosial (LDKS) Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (PIJAR) Mahfud Wahib, korupsi telah ada sejak lama di Indonesia dan berlanjut hingga hari ini dengan cara-cara yang baru.
Diakui atau tidak, birokrasi di negara ini dari tataran pusat sampai tingkatan terendah seperti desa rentan untuk terjadi tindak korupsi, bahkan sangking berbahayanya korupsi sampai dikategorikan sebagai extraordinary crime (kejahatan luar biasa), tambah Aktivis Muda Banyuwangi itu.
“Prof. Mahfud MD merupakan negarawan yang cerdas, tegas dan komitmen memberantas korupsi. Dan figur seperti beliau sangat berpotensi untuk menjadi Presiden maupun Wakil Presiden selanjutnya,” ujar Mahfud kepada sejumlah wartawan pada Jum’at,(14/04/ 2023).
Menurut dia dalam catatan sejarah perjalanan hidupnya, Prof. Mahfud MD termasuk salah satu orang yang pernah menduduki tiga cabang kekuasaan trias politikal. Dan realitas tersebut menjadi modal politik dan bekal berharga untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aktivis asal Wongsorejo itu menambahkan, sebagai sesama orang yang berdarah Madura dan berproses di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pihaknya sangat termotivasi dengan idealis seniornya yang saat ini menjadi pejabat publik di Indonesia.
“Kebetulan nama kita sama-sama Mahfud, namun bedanya jika Mahfud MD mencoba mengusut tuntas dugaan TPPU, sedangkan Mahfud Wahib berkomitmen mengawal tuntas dugaan kasus korupsi mamin fiktif yang telah menetapkan Nafiul Huda sebagai tersangka oleh Kejari. Serta dugaan keterlibatan dirinya dalam praktek jual beli jabatan di lingkungan pemkab Banyuwangi,” imbuh Mahfud.
Melihat kenyataan bangsa Indonesia saat atas nama pribadi dan mewakili lembaganya menginginkan seniornya tersebut untuk tetap tegak lurus membongkar skandal besar itu.
Karena dirinya meyakini Rakyat Indonesia akan ada di belakangnya untuk mensuport dan momentum awal untuk membersihkan mafia koruptor di negara tercinta ini.
“Lanjut kanda.. Jangan kasih kendor, kami akan selalu mendukung panjenengan. Dan kami mendoakan semoga kanda diberikan kesehatan selalu serta nantinya ikut berpartisipasi dalam kontestasi Pilpres 2024 baik sebagai capres maupun sebagai cawapres. Karena negara ini masih membutuhkan sosok yang berani seperti kanda. Dan adinda juga akan berusaha keras memberantas praktek-praktek korupsi di Bumi Blambangan,” pungkasnya./////