Banyuwangi, seblang.com -Diperkirakan berbeda dalam penetapan Hari Raya Idul Fitri 2023 antara Pemerintah dan organisasi keagamaan Muhammadiyah diharapkan penuh suka cita di hari kemenangan.
Hal ini juga di sampaikan ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yamin.LC , yang menanggapi jikalau penetapan hari raya idul fitri berbeda pelaksanaanya adalah hal yang biasa.
Menurutnya perbedaan penetapan terjadi karena metode dalam penetapan hari raya idul fitri. Pemerintah mengunakan metode Rukyat Wujudul Hilal ( melihat Bulan) sedangkan Muhammadiyah mengunakan Hisab Hakiki wujudul hilal (metode perhitungan astronomis).
“Perbedaan itu sangat wajar jika nanti adanya perbedaan, yang terpenting saling berangkulan di hari kemenangan sebagai ungkapan syukur, Namun yang terpenting kita menjalankan ibadah Ramadan dengan baik karena Allah” ujar Ketua MUI M.Yamin,LC.
Sementara itu, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Mufti Syafi’i. Menyampaikan kepada warga Muhammadiyah. bahwa sesuai keputusan 0impinan Pusat Muhammadiyah diputusan Hari Raya Idul fitri jatuh pada 21 April 2023 hari Jumat.
Hal ini sesuai dengan hasil Hisab hakiki wujudul Hilal yang dipedomani dan diyakini Muhammadiyah.
“Muhammadiyah resmi hari raya idul fitri 21 april 2023, dan nantinya ada sekitar 46 titik salat Id dan kemungkinan besar akan terus bertambah, dan bagi warga Muhammadiyah yang masih diperjalanan mudik bisa mengikuti salat id di lapangan yang disediakan melaksanakan salat id ” ujar Mufti.
Lebih jauh untuk penetapan hari raya idul fitri yang ditetapkan pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat yang akan di lakukan oleh Kementrian Agama Republik Indonesia pada Kamis (20/4/2023) ////
