Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi sudah mentransfer anggaran hibah pembinaan olahraga kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tahun ini. Agar tidak terulang kembali terjadi polemik maka Dispora Banyuwangi akan memanggil instansi terkait untuk membahas terkait dana hibah di tahun 2023.
Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi anggaran dana hibah yang diberikan ke KONI sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2022 memang tidak ada alokasi untuk reward atlet yang berprestasi.
Sehingga, anggaran bonus atlet dan cabor berprestasi untuk Porprov VII Jatim tahun 2022 lalu, dialokasikan pada tahun ini yang bersumber dari APBD bagian dari dana hibah.”Tahun 2022 tidak ada untuk reward. Karena di Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) memang tidak ada, otomatis masuk anggaran tahun ini,” ucapnya.
Dia menuturkan agar tidak terulang terjadinya polemik pihaknya akan mengundang Inspektorat, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan stakeholder terkait dengan hibah untuk memberikan teknis kepada KONI dengan seluruh pengurus cabor yang menerima dana hibah.
Sementara Ketua KONI kabupaten Banyuwangi, Mukayin menyatakan dana reward atlet berprestasi di tahun 2022 ini sempat jadi polemik karena tidak kunjung diberikan pihak KONI meminta maaf atas insiden tersebut
Menurut dia, asumsi yang digunakan saat memberikan sambutan pada waktu ada dana bantuan Porprov dari KONI Provinsi Jatim seperti sebelumnya. Ternyata bantuan dari Koni Provinsi tidak ada sehingga dana yang ada tidak cukup untuk memberikan reward. Bahkan pihak KONI i sudah berupaya mencari sponsor kepada pihak ketiga hasilnya juga tidak ada.
Dia menuturkan dana hibah KONI Rp 4 miliar pada tahun 2022 tidak memungkinkan untuk alokasi reward dan pihaknya mengupayakan pengajuan anggaran pada 2023.”Reward sudah diberikan dan masuk anggaran di 2023,” tegasnya
Pria asal Madiun itu menambahkan ada tiga kategori yang menerima reward tahun ini, yaitu; atlet, official dan cabor.
Ada formula yang dibuat reward untuk official, KONI melihat perolehan medali dari atlet dan kategori medali yang diperoleh. “Sehingga ada perimbangan antara reward atlet dan official. Untuk atlet perorangan itu Rp 10 juta, official separuhnya. Sementara kategori beregu, disesuaikan dengan jumlah orangnya,” pungkas Mukayin.////