Banyuwangi, seblang.com – Meskipun jam kerja selama bulan Ramadhan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan mengikuti aturan dari Pemkab Banyuwangi, tetapi tidak akan mengurangi layanan kepada masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi, dr Widji Lestariyono yang akrab disapa dr Rio setelah mengikuti rapat koordnasi dengan Komisi III DPRD Banyuwangi di gedung wakil rakyat Banyuwangi.
Menurut dr Rio, selam bulan Ramadhan tidak menutup kemungkinan akan ada banyak keluhan-keluhan baru dari warga terkait dengan ibadahnya dan persiapan kondisi kesehatan dalam merayakan lebaran. Sehingga pihak rumah sakit justru berupaya meningkatkan layanan.
RSUD Blambangan Banyuwangi yang masuk type B dan menjadi rujukan spesialistik maka konfigurasi jenis penyakit maupun pasien yang datang berbeda dengan rumah sakit yang lain yang type C maupun Puskesmas.”Kalau di sana mungkin penyakit seperti tahun-tahun sebelumnya infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Kalau di RSUD Blambangan tidak seperti itu karena spesialistik, selama tiga bulan terakhir jenis pelayananya merata,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi tersebut.
dr Rio menuturkan menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya kasus Covid varian baru di Banyuwangi, berdasarkan data yang ada pasien Covid, jumlah kasus Covid aktif saat ini di Banyuwangi saat ini sangat menurun.
“Bahkan dalam beberapa minggu sudah tidak ada lagi kasus Covid aktif. Meskipun terkadang muncul satu dua kasus.sedangkan pasien yang dirawat di RSUD Blambangan karena Covid sudah lama tidak ada. Kami tetap konsisten melakukan pemeriksaan PCR untuk para pasien yang akan menjalani operasi dan rata-rata hasilnya negatif,” imbuh alumni Fakultas Kedokteran Unair Surabaya itu.
Pihak sumah sakit diperbolehkan melonggarkan kesiapan untuk layanan Covid, bahkan ruangan yang disiapkan dimanfaatkan untuk pengembangan jenis layanan kesehatan yang lain.
“Di RSUD Blambangan Banyuwangi ada empat ruang isolasi Covid, karena semua sudah menganggur ruang isolasi 2 dimanfaatkan untuk layanan anak. Kemudian ruang isolasi 3 digunakan untuk layanan penyakit paru-paru,” pungkas dr Rio.////