Sekelompok Anak Muda di Desa Banyuwangi, Tiap Hari Kelola Setengah Ton Sampah untuk Budidaya Maggot dan Pupuk Organik

by -507 Views
Wartawan: hei/humas pemda
Editor: Herry W. Sulaksono

“Kita dulu suka nongkrong di dekat jembatan, sekaligus hobi memancing. Setiap ke sungai, kita kalau mancing sering dapat sampah. Akhirnya tercetus membikin usaha pengolahan sampah ini. Didukung oleh banyak pihak, Alhamdulillah bisa berjalan sampai sekarang,” ujar Sundariyanto.

Kini  mereka juga melakukan pemilahan sampah dari sumbernya dengan melibatkan warga desa setempat. Mereka melakukan sosialisasi hingga memberikan kotak sampah kepada warga di Desa Pesanggaran dan Siliragung.

“Dulu suka nongkrong, sekarang kita semua aktif mengelola sampah. Eluarga juga ikut terlibat di usaha pengelolaan sampah ini,” kata Sundariyanto.

Tidak hanya maggot mereka juga menjadikan sampah untuk dijadikan pupuk organik.  “Kita lakukan pemilahan sesuai jenisnya. Lalu sampah organik kita diolah menjadi berbagai produk seperti pupuk organik cair (POC), pupuk organik padat (POP), dan insektisida pengusir lalat buah,” kata Sundariyanto.

Sundariyanto menyebut, pupuk organik dan maggot hasil produksi mereka, saat ini sudah menjadi langganan banyak petani, baik lokal maupun luar daerah. Permintaan pupuk organik cair mencapai 100 liter per bulan, dengan harga Rp. 5000/ liter.////

“Kami utamakan permintaan petani lokal. Karena  misi bukan semata-mata profit, namun juga memberikan manfaat kepada warga sekitar. Untuk petani tak jarang kita kasih gratis POC, sekaligus kampanye pertanian organik,” ujarnya. (*)

iklan warung gazebo