Banyuwangi, seblang.com – Banyuwangi memiliki wisata unggulan yang tergolong baru. Dulunya merupakan daerah kumuh, tetapi dengan adanya kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) yang dimotori para pemudanya, Kampung Mandar menjelma menjadi wisata kuliner jujukan wisatawan.
Transformasi itupun berperan dalam mendongkrak ekonomi warga setempat yang mayoritas nelayan. Tak tanggung-tanggung, perputaran uang di kawasan Fish Market dan sekitarnya diperkirakan mencapai Rp. 1 Milyar lebih per bulannya.
Hal inipun membuat Tantowi Yahya, seorang presenter kondang ibu kota yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru kagum ketika mengunjungi Fish Market saat berwisata ke Banyuwangi.
“Wow,” kata Tanthowi yang terlontar saat mendengarkan cerita Hilman Syah Anwar, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Fish Market Kampung Mandar, Selasa (7/3/2022) malam.
Hilman menceritakan, pada tahun 2017 lalu, Kampung Mandar mendapatkan predikat kampung kumuh karena kebiasaan masyarakatnya yang membuang sampah sembarangan di sungai dan muara.
Namun kesan kumuh tersebut kini telah berubah drastis setelah ia bersama para pemuda lainnya yang tergabung dalam Pokdarwis dengan sukarela membersihkan kawasan pemukiman kampung Mandar dari sampah.
“Predikat Kampung Kumuh saat itu menjadi pelecut bagi kami untuk bergerak memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Kampung Mandar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan, kami meminta masyarakat untuk menempatkan sampah di depan rumah masing-masing, dan kita angkut dengan sukarela,” kata Hilman.
“Alhamdulillah kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan sedikit demi sedikit hilang,” imbuh Hilman.
Bak gayung bersambut, Pemkab Banyuwangi mengapresiasi perjuangan Pokdarwis Kampung Mandar dengan menyelenggarakan Festival Fish Market pada tahun 2018 dan 2019.
Tanah kas Kelurahan Kampung Mandar yang dulunya berupa rawa dan kerap dijadikan pembuangan sampah disulap menjadi kawasan Fish Market, destinasi wisata kuliner yang siap memanjakan pengunjung dengan aneka seafoodnya.
Destinasi kuliner ini memberikan pengalaman berbeda bagi pengunjung untuk bisa memilih langsung berbagai jenis ikan segar dan hasil laut lainnya.
Hasil tangkapan nelayan itu diolah oleh UMKM yang menyediakan jasa memasak/bakar sesuai selera. Tentunya dengan harga yang ramah.
Pengunjung juga bisa melihat proses pengolahan masakan, sambil menikmati sajian live music dan pemandangan iconic Pantai Boom.
“Dulu ada lima UMKM, sekarang sudah 35 lebih. Diperkirakan perputaran uang perbulanya di kawasan Fish Market ini Rp. 1 Milyar lebih,” ujarnya.
Fish Market Kampung Mandar yang masih bagian wilayah Kecamatan Kota Banyuwangi juga terus berkembang menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan warga sekitar untuk mandiri dengan menjadi UMKM, yang bukan hanya dari sisi kuliner saja. Namun juga dari sisi penunjang pariwisata lainnya, seperti cinderamata, souvenir, permainan anak yang menerapkan Electrifying Lifestyle.
“Saat ini kami telah membuat pusat oleh-oleh berbasis masyarakat yang bertujuan untuk memajukan perekonomian warga di Kampung Mandar,” ujarnya.
Menurutnya semua ini berkat kerja keras Pokdarwis dan Masyarakat Kampung Mandar sehingga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hingga perusahaan BUMN PLN.
“Dalam tahun ini, Fish Market Kampung Mandar juga akan dijadikan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan,” pungkasnya.