Mengurai Penyebab Banjir Wilayah Kota Banyuwangi Pemkab Terjunkan Tim Susur Sungai Kalilo

by -416 Views
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Dalam upaya mengurai permasalahan penyebab banjir di wilayah Kota Banyuwangi, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi, menerjunkan tim susur Sungai Kalilo, Tim tersebut mendapatkan tugas untuk mengidentifikasi penyebab banjir dari hulu hingga hilir di wilayah perkotaan Banyuwangi.

Tim susur Sungai Kalilo itu dilepas  oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan Banyuwangi pada Senin (20/02/2023). .

iklan aston

Pelepasan tim susur sungai tersebut diawali dengan doa bersama, pemotongan tumpeng dan tasyukuran secara sederhana tetapi khidmat bersama warga sekitar

Mereka akan mengidentifikasi penyebab banjir dari hilir Sungai Kalilo yang dimulai dari Sasak Gantung, Kepatihan (Muara Boom) hingga ke hulu yakni Kali Grogol, Kecamatan Giri.

Bupati Banyuwagi mengajak semua warga masyarakat dan seluruh stakeholder terkait untuk menggencarkan sosialisasi dan saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga memelihara dan melestarikan kebersihan sungai diantara dengan tidak membuang sampah dan menebang pohon sembarangan.

“Susur sungai ini tidak hanya sekedar belajar tentang sungai Kalilo dan budayanya. Tapi, nanti juga terdapat hasil-hasil ilmiahnya. Mari bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian sungai,” ujar Bupati Ipuk.

Bupati kelahiran Magelang itu menuturkan, hasil dari tim susur sungai Kalilo nantinya akan menjadi referensi bagi Pemkab Banyuwangi untuk perbaikan fungsi sungai.

“Apakah disebabkan dengan banyaknya bangunan yang berdiri di sempadan sungai atau karena terjadinya sedimentasi sehingga perlu dilakukan normalisasi. Sehingga nantinya jadi referensi kami untuk mengambil langkah berikutnya,” tambah Bupati Ipuk.

Lebih lanjut dia menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga telah melakukan komunikasi kepada pengelola perkebunan yang berada di hulu sungai agar mereka menanam tanaman sesuai dengan kondisi geografisnya.

“Kita melakukan komunikasi dengan perkebunan untuk menanam tanaman keras dan alih fungsi lahan agar disesuaikan dengan kontur tanah yang ada,” imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, program kegiatan susur sungai Kalilo dilaksanakan selama 6 sampai 7 hari.

“Dengan adanya acara ini, kita bisa mengetahui mulai dari lingkungan sungai, masyarakat, ekosistem, flora dan fauna yang hidup di sungai ini,” jelasnya.

Menurut dia, peradaban sebuah bangsa salahsatunya bisa dilihat dari budaya masyarakat dalam melakukan penjagaan pemeliharaan dan pelestarian kebersihan sungainya. Sehingga membutuhkan intervensi cukup besar dari pemerintah masyarakat dan stakeholder terkait yang lain.

Dia menambahkan selama ini, Dinas PU Pengairan Banyuwangi mengalami sedikit kesulitan pada saat melakukan normalisasi sungai. Pasalnya, alat berat dan truk yang digunakan untuk mengangkut material tidak bisa turun ke sungai. “Negosiasi kepada masyarakat untuk memberikan akses alat berat yang membutuhkan waktu cukup lama,” ujarnya.

Dalam proses penggalian sedimen, Dinas PU Pengairan Banyuwangi membagi menjadi 4 segmen. Diantaranya Muara Sasak Gantung, Kepatihan, sampai ke jembatan Kontinental. Kemudian dari jembatan Kontinental sampai jembatan Kepatihan.

Segmen selanjutnya, dari jembatan Kepatihan sampai Jalan Ahmad Yani atau jembatan Toko Bagus dan segmen terakhir Toko Bagus sampai ke jembatan Penataban.

Berdasarkan dari data Dinas PU Pengairan Banyuwangi diperkirakan ada sekitar 2 sampai 2,5 meter kenaikan sedimentasi di Sungai Kalilo.“Nanti yang kita angkat sekitar 1,5 meter. Kita akan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengangkut materialnya,” pungkas Guntur.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.