Banyuwangi , seblang.com – Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) kabupaten Banyuwangi melakukan jemput bola perekaman KTP elektronik (e-KTP) terhadap pelajar sekolah menengah atas (SMA), Hal ini dilakukan agar dapat menyalurkan hak suaranya saat pemilu 2024 mendatang.
Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan Kartu identitas ini menjadi salah satu persyaratan untuk menjadi pemilih pada kontestasi Pemilu 2024 nanti.
“Kami melakukan kegiatan ini supaya warga tidak kehilangan haknya untuk memilih saat pemilu nanti,” katanya, kepada awak media, Senin (06/02/2023).
Juang menambahkan, pihaknya secara rutin turun ke sekolah untuk melakukan perekaman, targetnya untuk siswa yang mendekati usia 17 tahun hingga lebih.
Sebelum perekaman, terlebih dulu pihak Dispendukcapil Banyuwangi mendata para siswa yang kemungkinan tidak memiliki e-KTP lewat hasil koordinasi dengan pihak sekolah.
Sehingga, setiap sekolah bisa menjaring rata-rata 200 sampai 250 siswa yang masih belum memiliki e-KTP dan kemudian dilakukan perekaman data.
Sedangkan, siswa yang berusia 17 tahun atau sudah lebih saat itu juga langsung mendapatkan e-KTP dan untuk siswa-siswi yang belum genap umurnya, maka dari itu harus menunggu sampai genap 17 tahun, agar mendapatkan bukti fisik e-KTP nya.
Sementara itu, pihaknya terus akan menyasar pelajar sampai mendekati pemilu 2024 dengan melibatkan pihak kecamatan supaya proses ini bisa dipercepat.
“Kita melibatkan pihak desa agar prosesnya lebih cepat dan jika ada kesulitan pihak sekolah bisa mengundang kita, untuk datang secara langsung,” ungkapnya.
Diketahui, dalam sepekan terakhir adapun sekolah yang sudah dikunjungi Disdukcapil adalah SMAN 1 Giri, SMAN 1 Glagah dan SMK 17 Agustus 1945 Tegaldlimo.
Selain melibatkan kecamatan, percepatan perekaman e-KTP untuk pelajar ini Dispendukcapil Banyuwangi juga memaksimalkan program yang telah berjalan. Seperti Pelangi Go to School dan Pelangi Go to Mall.
“Alternatifnya, jika tidak memungkinkan dilakukan di pagi hari di sekolah. Kami juga menyediakan pelayanan perekaman di tempat perbelanjaan seperti Roxy. Jadi masyarakat atau pelajar yang belum memiliki e-KTP melakukan perekaman di situ saat berbelanja dengan keluarga,” jelasnya.
Selain itu, untuk menjangkau sekolah di pelosok desa, Juang mengatakan, pihaknya telah menggeber program Camping Pelayanan Masyarakat Kebun (Camping Embun) dan lewat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa).
Layanan kependudukan Camping Embun ini disediakan untuk masyarakat perkebunan yang secara geografis cukup jauh dari pusat desa. Lewat program tersebut, tim Dispendukcapil melayani warga perkebunan hingga larut malam.
Namun, tidak hanya disekolah saja, kami juga jemput bola memberikan pelayanan adminduk bagi warga perkebunan. Meski kendaraan mobil layanan hanya satu, tapi kami bisa melayani 1.000 lebih dokumen kependudukan warga pelosok dalam sehari./////