Surabaya, seblang.com – Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur menggelar audiensi dengan Kapolda Irjen Pol Toni Harmanto. Ini terkait antisipasi kondisi sosial politik dan keamanan Jawa Timur di tahun politik, di selasar gedung Patuh Polda Jatim, Selasa (31/1/2023) siang.
Ketua AMSI Jawa Timur, Arief Rahman, tampak didampingi Pengurus AMSI Pusat, Dwi Eko Lokononto yang juga tercatat sebagai pendiri organisasi AMSI. Sedangkan dari pengurus AMSI Jawa Timur ada anggota Badan Pengawas Pertimbangan AMSI Jatim, Agnes Swetta Pandia (Kompas.id), Sekretaris AMSI Saptini Darmaningrum (Beritajatim.com), Bendahara Iping Supingah (Suarasurabaya.net), Korda Surabaya Revol Afkar (Bangsaonline.com), Bidang Verifikasi Media Masdarul (Sindonews.com) dan Hubungan Eksternal Wahyu Wisnu Wardhana.
Beberapa poin penting disampaikan pengurus AMSI Jawa Timur kepada Kapolda Jatim di sela kesibukan jelang Harlah 1 Abad NU. Salah satunya semakin meningkatnya intwnsitas persebaran berita bohong, disinformasi/misinformasi dan ujaran kebencian yang bersifat memecah belah publik.
“Kita sama-sama melihat, bahwa ujaran kebencian, berita bohong dan segala macam itu intensitasnya akan semakin tinggi. Karena itu, dibutuhkan koordinasi yang lebih bagus,” kata Arief Rahman.
Komite Komunikasi Digital (KKD) yang diinisiasi bersama oleh AMSI Jatim, Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya dan Pemprov Jatim sejak tahun lalu, akan menjadi salah satu solusi menghadapi badai informasi di tahun politik. Semua pemangku kepentingan akan turut dilibatkan untuk mengedukasi publik dan memberikan pemahaman dengan verifikasi informasi dan cek fakta.
“Ini sudah hampir terbentuk di semua daerah Jawa Timur, dan itu sebetulnya embrio yang sangat bagus. Kapolda juga berharap, kita bisa sama-sama mengingatkan publik, supaya semuanya bisa berjalan baik, dan AMSI siap bekerja sama,” lanjutnya.
Arief Rahman menambahkan, menurutnya tahun politik ini dianggap momentum kritis yang butuh penyikapan dan antisipasi. Mengingat, persoalan bersama itu dapat memecah belah masyarakat dengan upaya-upaya polarisasi serta membesarnya friksi sosial.