Banyuwangi, seblang.com – Sebuah truk bernopol L 9357 UG terbakar di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Senin (30/1/2023). Kebakaran terjadi diduga karena korsleting listrik di kabin truk bermuatan serabut kelapa tersebut.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Meski begitu warga sekitar sempat panik. Pasalnya, kendaraan yang tengah terbakar ini melaju tanpa kendali. Lalu berhenti setelah menabrak mobil lain yang terparkir di pinggir jalan dan pagar ruko.
“Kebakaran ini karena konsleting,” kata Gunawan, Sopir truk tersebut yang bekerja di salah satu perusahaan serabut kelapa di Jalan Argopuro, Kalipuro.
Ia mengetahui kendaraannya terbakar ketika berhenti di lampu merah Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.
“Saat saya berhenti di lampu merah (Sukowidi), ada konslet kabel di bawah kabin truk. Lalu saya cari lokasi aman dengan berhenti di jalan by pass ini,” ujarnya.
Namun nahas, ketika hendak ia padamkan, api sudah membesar. Ia pun terpaksa meloncat menyelamatkan diri yang membuat kendaraan melaju tanpa kendali.
“Mau saya padamkan, api sudah besar. Ya sudah saya loncat hingga jatuh. Tapi alhamdulillah saya tidak apa-apa,” ujarnya.
Dari pantauan seblang.com, api yang membakar truk tersebut padam, setelah warga dan para karyawan PT. Sagraha Satya Sawahita, perusahaan transporter limbah B3 yang berdekatan dengan lokasi kejadian, sigap membantu. Hanya butuh 10 – 15 menit, api dapat dipadamkan sebelum muatan serabut kelapa ikut terbakar.
“Tadi kami semprotkan 4 Apar (alat pemadam api ringan) untuk memadamkan api. Jadi api cepat kita jinakkan sebelum membakar muatan serabut kelapa yang mudah terbakar,” kata Kepala Operasional PT Sagraha Satya Sawahita, Pucca Hezkya yang akrab disapa Eky.
Kebetulan, lanjut Eky, para karyawannya telah mendapatkan pelatihan pemadaman kebakaran. “Jadi kami tahu harus berbuat apa saat menghadapi situasi kebakaran. Sehingga kerugian yang ditimbulkan, dapat diminimalisir,” ujar Eky.
Usai api padam, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuwangi datang. Mereka menyemprotkan air untuk memastikan api benar-benar padam. Atas peristiwa tersebut, sempat menimbulkan kemacetan karena banyaknya warga yang menonton. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah./////