Perhelatan FTIN Seabad NU di Banyuwangi Memukau, Presiden RI Bagi-bagi Sepeda

by -694 Views
Writer: M. Yudi Irawan
Editor: Herry W Sulaksono
Presiden Jokowi saat memanggil para talent yang beruntung untuk mendapatkan sepeda sebagai bentuk apresiasinya kepada para santri hingga Banser yang sukses menampilkan Lalaran Alfiyah Kolosal dan Kreasi Hadrah Nusantara di FTIN Seabad NU di Banyuwangi.

Banyuwangi, seblang.comPresiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) Nahdlatul Ulama di Stadion Diponegoro Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (09/01/2023) malam.

Diacara seabad NU tersebut Presiden Jokowi disuguhkan kreasi Hadrah Islami khas Banyuwangi, Syair Alfiah Ibnu Malik, yang dikolabirasikan dengan musik kendang, serta lantunan sholawat oleh para kader NU Banyuwangi.

Festival yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyuwangi, ini berlangsung cukup apik, hingga Presiden Jokowi memberikan hadiah kepada pelantun Alfiah Ibnu Malik putri paling muda, dan pengedang cilik, berupa sepeda.

Karena, menurut Presiden RI, syair Alfiah Ibnu Malik yang dilantunkan sangat bagus, terlebih diiringi pengendang cilik yang cukup mahir dalam memainkan kendang. Tidak hanya itu Jokowi, juga meberikan hadiah ke tiga santri penabuh hadrah paling muda, pesilat Pagar Nusa paling muda putri, dan Banser paling usia tua, juga berupa sepeda.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwasanya Indonesia yang memiliki sebutan Jamrud Khatulistiwa ini memiliki berbagai macam agama, suku, bahasa dan budaya beragam yang saling toleransi, Berbhineka Tunggal Ika. Hal ini, kata Jokowi, tak lepas dari peran ulama terdahulu, diantaranya Wali Songo.

“Melalui seni dan budaya, para Waliyullah ini mensyiarkan agama islam yang dapat bersanding dengan agama lain dan menjiwai kebudayaan di daerah-daerah yang beragam, dan berkontribusi besar dalam membangun peradaban Nusantara,” kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh umat Islam di Indonesia khususnya para Nahdliyin untuk ikut menjaga kelestarian budaya Nusantara yang beragam. Menggunakan seni dan budaya sebagai bagian dakwah dan syiar untuk membangun peradaban agar tetap eksis beradaptasi dengan kemajuan jaman di masa depan.

“Seni dan budaya bukan hanya tontonan, tetapi juga mengandung tuntunan hidup untuk selalu mengingat keagungan Allah SWT, mengajak amar makruf nahi mungkar, menghaluskan rasa, memperkuat toleransi, moderasi, serta menjaga keharmonisan dalam keberagamaan sekaligus memperkuat sistem sosial masyarakat Nusantara, “ujarnya.

Presiden Jokowi pun sangat menghargai dan mengapresiasi serangkaian acara seabad NU yang digelar, menampilkan dan memperkenalkan kembali kekayaan Islam nusantara, mengunggah kepedulian dan kecintaan kepada kekayaan budaya bangsa.

“Terimakasih kepada seluruh keluarga besar NU yang telah konsisten tetap Istiqomah mengambil peran sebagai penebar toleransi, penebar kesejukan dan keharmonisan, serta selalu mengedepankan ukuwah islamiyah, ukuwah wathaniyah, ukuwah basyariyah, dan berdiri mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.

iklan warung gazebo