Bondowoso, seblang.com –Seorang Purnawirawan TNI, Gpr melakukan pengrusakan rumah Kasat Pol PP, Slamet Yantoko, S.Sos, MM di Perumahan Kembang Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Kamis 5/1 sekitar jam 17.00 wib.
Menurut Kabid Tibummas Satpol PP, Nanang Dwi, Gpr telah mengancam Kasat Pol PP diduga gara-gara menutup dua billiard yang berlokasi di Pasar Induk Bondowoso. Diperkirakan ada 5 preman yang melakukan pengrusakan.
“Satpol PP menertibkan seluruh kegiatan yang tidak ada izinnya. Salah satu diantaranya dua billiard yang beroperasi di Pasar Induk. Karena tidak ada izinnya, ahirnya ditutup oleh Satpol PP,” kata Nanang, sapaannya.
Menurut dugaannya, lanjutnya, Gpr tidak suka dengan tindakan tegas Satpol PP. Ketidaksukaannya tersebut dilampiaskan dengan merusak Pagar Rumah Kasat Pol PP. Informasinya, Gpr sudah ditahan oleh pihak kepolisian.
Ditambahkan, atas kejadian tersebut, Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko, SIK bersama Dandim 0822 Letkol Suhendra langsung melakukan pengecekan ke Rumah Kasat Pol PP. Sementara Pak Slamet, sapaan Kasat Pol PP, masih dimintai keterangan Penyidik Polres.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Bupati H. Irwan Bachtiar Rachmat, SE, MSi mengatakan, seharusnya sebagai Purnawirawan TNI memberikan contoh yang baik pada masyarakat. Jangan rusak almamater Purnawirawan TNI.
“Harusnya kalau ada masalah harus diselesaikan dengan musyawarah, jangan main arogan. Indonesia negara hukum, bukan negara preman. Silahkan seluruh warga Bondowoso melakukan usaha yang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku,” sarannya.
Dikonfirmasi terpisah, Johan Gondrong dari LSM Lhabira mengapresiasi Polisi yang langsung menangkap Gpr. Siapapun tidak boleh bertindak sok jagoan. Apalagi, Satpol PP menutup billard dalam rangka menegakkan Perda.
“Salut buat Polisi yang bertindak cepat dan tegas. Gpr harus mempertanggungjawabkan atas kearogansiannya. Polisi jangan takut, Lhasbira akan mendukung sepenuhnya,” kata mantan Petinju ini.////
