Sebagai orang tua, lanjut dia, tentunya semua berkewajiban untuk membentengi anak-anak agar tidak terpengaruh dengan perilaku menyimpang ini. Sementara dari sisi yang lain bagi pemerintah kasus yang terjadi menjadi perhatian khusus agar tidak bertambah meluas dan memberikan pengaruh terhadap orang-orang yang sebelumnya tidak terimbas dengan perilaku LGBT.
“Karena semua sama-sama tahu dalam agama Islam LGBT merupakan suatu perilaku yang harusnya dijauhi. Di dalam Alquran sudah dicontohkan bagaimana Allah telah memberikan azab perilaku LGBT. Seharusnya semua elemen bahu membahu menekan agar tidak menyebar dan kalau bisa mereka yang sudah terkena bisa sadar dan insyaf,” tambah Neni.
Untuk mengatasi persoalan LBGT ini tidak bisa dilakukan secara parsial, semua pihak harus bersinergi dan bekerjasama, baik pemerintah anggota dewan maupun masyarakat yang ada.
Bisa jadi kondisi yang terjadi merupakan salahsatu imbas keberhasilan sektor pariwisata Banyuwangi yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara lain ditandai dengan adanya hotel berbintang di kota yang dikenal sebagai serpihan tanah sorga di ujung timur pulau Jawa ini.
“Sebenarnya ada ikhtiar dari Bupati Banyuwangi yang terdahulu dengan melakukan penutupan lokalisasi. Dampaknya di lapangan tidak ada lokalisasi tetapi mereka dinyalir berpindah tempat di hotel dan penginapan. Realitas ini memang sulit apabila ada kerjasama dari semua elemen yang ada,” pungkas Neni.//////