Menurutnya, Kerajinan yang sudah berdiri sejak tahun 2.000 ini telah berhasil menembus pasar Asia dan Afrika.
Sehingga, beberapa produk kerajinan yang dibuat seperti tas dari batok kelapa sudah berhasil terjual hingga ke Thailand, Hawai dan Jamaika.
Sedangkan, Yang bikin bangga lagi, saat pagelaran Moto GP di Mandalika, souvenir parfum dengan kemasan anyaman di produksi Kejaya Handycraft, juga sempat dipasarkan di sana.
“Khusus souvenir parfum ini tergolong baru. Sekali kirim ke Jakarta bisa mencapai 15-20 ribu souvernir parfum dengan kisaran harga RP 20-25 perbiji,” ungkapnya.
Sementara itu, selaku pengrajin, Fitri (33) mengatakan sangat bersyukur karena ada kegiatan kerajinan ini dan sekaligus bisa membantu perekonomian keluarga.
“Alhamdulillah, dalam sebulan dirinya bisa mendapatkan penghasilan antara Rp 500 ribu – Rp 600 ribu,”ujarnya.////