BPBD Banyuwangi Luncurkan Program Si Bona Bentuk Antisipasi dan Kesiagaan Menghadapi Bencana

by -961 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Sebagai daerah yang diapit lautan, hutan dan pegunungan, Banyuwangi merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah 5782,50 Km², dengan jumlah populasi penduduk sebanyak 1.708.114 jiwa, panjang garis pantai sepanjang 175,8 km, jumlah pulau sejumlah 10 lokasi, yang terdiri dari 25 kecamatan dan 217 Desa/ kelurahan.

Menurut H Mujiono, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan laporan hasil penyusunan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB), Banyuwangi memiliki 16 (enam belas) ancaman bencana dengan tingkat risiko sedang dan tinggi yang dapat menimbulkan potensi bencana alam sewaktu waktu.

iklan aston
iklan aston

Dia menuturkan dari 16 (enam belas) ancaman bencana tersebut meliputi : gempa bumi, banjir, banjir bandang, kekeringan, tanah longsor, cuaca ekstrim, gempabumi, tsunami, gelombang tinggi dan abrasi, kegagalan teknologi, kebakaran hutan dan lahan, kebakaran gedung dan permukiman, erupsi gunungapi, konflik sosial, epidemi wabah penyakit, pandemi covid-19, dan likuifaksi.

“Musibah bencana  baik alam ataupun non alam serta bencana social bisa datang sewaktu waktu tanpa kita sadari. Sebenarnya kejadian bencana tersebut memang tidak bisa kita hindari, namun kita bisa mengurangi resikonya dengan cara salahsatunya adalah meningkatkan kesiapsiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi resiko bencana,” jelas H Muji pada saat lounching Si Bocah  Tangguh Bencana (Si Bona) di kantor BPBD Banyuwangi pada Rabu (28/12/2022).

Sekda Kabupaten Banyuwangi menuturkan kesiapasigaan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik alam maupun non alam sangat menentukan tingkat keselamatan dan resiko yang kita ambil dalam memberikan respon terhadap ancaman bencana yang ada.

Salah satu upaya BPBD Kabupaten Banyuwangi dalam meningkatkan respon kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana adalah dengan meluncurkan program SI Bona untuk siswa sekolah yang ada di kabupaten Banyuwangi.

“Program Si Bona dilaksanakan sebagai langkah percepatan dan strategi BPBD untuk dapat memberikan upaya pengenalan mitigasi sejak dini dalam pengurangan resiko bencana di sekolah sekolah yang ada di Kabupaten Banyuwangi,” tambah penghobi bulutangkis itu.

Si Bona adalah sebuah program Inovasi yang dikembangkan oleh BPBD Kabupaten Banyuwangi melalui sosialisasi dan drilling terhadap siswa sekolah yang berada di kabupaten banyuwangi.

“Kegiatan ini merupakan upaya pengenalan resiko bencana alam maupun non alam yang ada di kabupaten banyuwangi berdasarkan KRB yang tertuang dan Inarisk BNPB,” pungkas H Mujono.

Sementara Mujito, Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Banyuwangi mengungkapkan pihaknya menginginkan  sejak dini para siswa mulai SD – SLTA mengetahui dan memahami potensi bencana  yang ada sehingga dimanapun  berada mereka menyadari potensi bencana yang ada.

“Anak-anak setelah terpapar kebencanaan mampu melakukan mitigasi atau upaya yang memiliki sejumlah tujuan untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan  dan lainsebagainya baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya,” jelas Mujito.

Pejabat asal Sempu itu menuturkan dengan pengetahuan yang ada dimanapun berada anak mampu mengidentifikasi ancaman ancaman kebencanaan yang ada di wilayahnya.

“Anak –anal mampu melindungi diri dan mampu melakukan pertolongan pada korban bencana. Selain itu anak-anak menyampaikan kepada teman sebaya, kepada lingkungan dan  mampu melakukan kegiatan pengurangan resiko bencana. Sehingga pada saat terjadi bencana semuanya sudah siap,” tambah Mujito.

Konsep Kegiatan Si Bona  merupakan kegiatan dilaksanakan dengan melakukan edukasi di sekolah yang berada dilokasi kawasan resiko bencana. Selanjutnya terdapat SK SIBONA yang di tandatangani oleh sekolah tempat diselenggarakannya kegiatan. Kemudian membentuk ruang edukasi Si Bona untuk Edukasi terjadinya./////

No More Posts Available.

No more pages to load.