“Waktu ambruk, listrik di kecamatan langsung padam. Beruntung saat kejadian saya tak di lokasi. Biasanya saya tidurnya di sini,” terang Sugeng.
Menurut Sugeng, ambruknya bangunan atap pendopo yang terbuat dari rangka galvalum bergenteng tanah liat ini bukan dari faktor alam. Karena saat kejadian, kondisi cuaca hanya hujan gerimis, tidak disertai angin kencang.
“Gak ada angin, hanya hujan rintik – rintik, bangunan atap pendopo yang baru direhab sekitar Tahun 2015, berornamen khas Osing ini ambruk total, menimpa bigdrop dan barang – barang yang ada di bawahnya,” pungkas Sugeng. /////
