Kualitas Pesilat Cukup Bagus, Modal IPSI Banyuwangi Untuk Bersaing Dengan Kabupaten/kota Lain

by -1044 Views
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Secara umum kualitas pesilat yang mengikuti Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi tahun 2022 cukup bagus terutama untuk kelompok SD/MI dan SMP/MTs.

Menurut Puji Rahayu, Salah Seorang Dewan Wasit/Juri IPSI Banyuwangi , setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid 19 antusiasme para pesilat, pelatih dan orang tua serta pengurus perguruan silat yang ada di Banyuwangi dalam mengikuti kejuaraan cukup tinggi. Terbukti lebih dari 800 pesilat yang mengikuti Kejurkab IPSI Banyuwangi tahun ini.

iklan aston
iklan aston

“Untuk kelompok SMA/SMK/MA sebagian memang sudah memiliki pengalaman turun gelanggang. Tetapi untuk pesilat SD/MI dan SMP/MTs yang sebagian besar baru turun gelanggan untuk pertama kali, bisa dinilai sebagai modal yang cukup bagus bagi IPSI Banyuwangi ke depan,” jelas Puji Rahayu, di GOR Sahabat Banyuwangi pada Sabtu (24/12/2022).

Dia menuturkan dengan adanya bank atlet, tidak menutup kemungkinan akan menjadi kebangkitan dan kejayaan IPSI Banyuwangi untuk mampu bersaing di tingkat regional, nasional bahkan di level internasional. Dalam beberapa tahun terakhir pesilat Banyuwangi kalah bersaing dengan kabupaten/kota lain di Jawa Timur (Jatim).

Menurut Guru olahraga SMK Negeri 1 Glagah itu kualitas pesilat kategori tanding maupun nomor seni Tunggal Ganda Beregu (TGR) rata-rata cukup bagus. Apalagi setelah vakum dua tahun dan memulai dari kategori pelajar merupakan langkah yang cukup bagus.

Selain teknik dan kualitas pesilat yang bagus yang tidak kalah penting, menurut Puji adalah kedewasaan dari para official dan pesilat dalam menerima hasil pertandingan juga semakin meningkat. Sehingga pelaksanaan kejuaraan bisa berjalan aman lancar dan sukses serta tidak ada insiden yang menghambat pelaksanaan pertandingan.

“Respon dari semua perguruan silat dan wali atlet dalam memberikan dukungan cukup merata sehingga ke depan diharapkan akan lebih bagus,” tambahnya.

Ke depan lanjut Puji ada butuh peran serta para official untuk meredam emosi pesilat yang sebenarnya memiliki teknik yang bagus namun terpaksa harus kalah karena sering mendapatkan pengurangan nilai akibat belum mampu mengendalikan emosi mereka.

“Dalam pengamatan kami ada beberapa pesilat yang teknisnya bagus, namun karena lebih mengedepankan emosi dan officialnya tidak mampu meredamnya. Sehingga nilai yang diperoleh awalnya tinggi hangus begitu saja,” ujar Ibu dua anak itu.

Sehingga bagi pendamping pesilat yang turun di gelanggang selain memotibvasi anak asuhnya untuk bisa menang diharapkan mampu membangun atittude atau sikap ksatria pada saat tanding karena ada aturan main yang harus ditaati.”Kami menyayangkan kalau ada pesilat yang kualitasnya bagus pada akhirnya kalah karena sering mendapatkan teguran wasit,” pungkas Puji.////

No More Posts Available.

No more pages to load.