Banyuwangi, seblang.com – Upaya peningkatan program pembinaan berbasis Pondok Pesantren (Ponpes) terus digencarkan oleh Lapas Banyuwangi. Hal yang dilakukan dengan menggandeng yayasan maupun instansi terkait.
Kali ini Lapas Banyuwangi mendatangkan Lajnah Muqorobah Yanbu’a (LMY) Banyuwangi untuk mencetak pengajar Ponpes yang handal, Selasa (20/12).
“Konsepnya nanti program pembinaan berbasis Ponpes ini selain dipandu oleh petugas, juga dipandu oleh warga binaan yang kompeten,” ujar Kalapas Banyuwangi Wahyu Indarto melalui Kasi Bimnadik Wahyu Tetuka.
Karenanya, mencetak warga binaan untuk menjadi tenaga pengajar yang mampu memberikan pemahaman bagi warga binaan yang lain menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.
“Meskipun berada di tempat yang terbatas, kami memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga binaan untuk memperbaiki diri dan saling bermanfaat bagi warga binaan yang lain,” lanjut pria yang akrab disapa Tetuka itu.
Lebih lanjut Tetuka mengatakan bahwa saat ini fokus pembinaan Ponpes yang bernama Ponpes At-Taubah itu untuk mencetak warga binaan agar dapat membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar.
“Kami menggunakan metode Yanbu’a, yang mana dalam pelaksanaannya nanti akan dipandu oleh rekan-rekan dari Lajnah Muqorobah Yanbu’a Banyuwangi,” terangnya.
Metode Yanbu’a merupakan suatu metode membaca, menulis dan menghafal Al-Quran dengan cara membaca cepat, tepat dan tidak putus-putus sesuai makhorijul huruf yang mana metode tersebut sangat efektif dan efisien untuk diterapkan.
Sementara itu, Ketua LMY Banyuwangi Ahmad Nur Kholiq menyampaikan bahwa metode yanbu’a merupakan metode pembelajaran Al-Quran yang bersanad dan sudah tersebar pada sekitar 400 Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di Kabupaten Banyuwangi.
“Metode ini tentunya dapat dijadikan sebagai bekal ilmu yang bisa diimplementasikan dan diajarkan kembali kepada masyaraka ketika warga binaan ini sudah bebas nanti,” pungkas Nur Kholiq.////