PC GP Ansor Mojokerto Raya Gelar Dialog Kemanusiaan Bersama Sujiwo Tejo dan Habib Husien Ja’far

by -1732 Views
Wartawan: Rachmat
Editor: Herry W. Sulaksono

Untuk itu, dibutuhkan upaya maksimal dalam menciptakan kerukunan antar umat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini.,”Monumen kebudayaan, kebangsaan dan keberagamaan yang telah didirikan di atas kepahlawanan Riyanto. Harus selalu ditumbuhkan menjadi harga mahal dari wafatnya almarhum Riyanto,  yaitu dalam nilai kebudayaan kebangsaan dan keagamaan yang diikat dalam satu nilai utama adalah toleransi.

Malam ini, ekspresinya begitu luas dan beragam ada senyum maupun tangis, yang membuat sosok almarhum Riyanto terasa hadir dan memberikan kekuatan bagi kita para pejuang kemanusiaan, untuk terus berada di garda depan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan khususnya di Mojokerto Raya sebagai tuan rumah,”terangnya.



Karena platform digital itu sekarang menguasai berbagai narasi baik itu kebangsaan keagamaan maupun kebudayaan. Untuk itu, perjuangan toleransi utamanya sekarang adalah di media digital Bagaimana anak-anak muda yang berada di sana itu menjadi inspirator sekaligus penerima inspirasi tentang toleransi. Mereka mengadopsi nilai-nilai itu dari digital, kegiatan malam ini dapat menjadi gong untuk menumbuhkan inspirasi dan semangat bagi lainnya untuk memviralkan di berbagai media sosial.

“Kita mengambil ilmu sumbernya harus berbasis kepada guru yang kompeten. Karena belajar dari plafon digital enggak ada masalah, hanya sebagai wasilah sebagaimana kita belajar dari buku dari media-media manapun. Terpenting sumbernya  harus berbasis kepada guru yang kompeten Bukan dari sumber-sumber yang tidak yang memiliki kompetensi,” jelasnya.

Nah, dari sanalah kemudian keberkahan akan tumbuh. Kita mengambil ilmu melalui platform Digital dari guru-guru diyakini keberkahannya. “Untuk dialog kemanusiaan dalam rangka toleransi menciptakan persatuan ini, yang pertama mendoakan almarhum Riyanto  karena beliau telah memberikan kontribusi yang besar bagi toleransi kita dan kemanusiaan. Kemudian yang kedua menjadi momentum silaturahmi bagi kita di tengah perbedaan. Ketiga, menjadi momentum bagi kita untuk mengingat kembali nilai-nilai kemanusiaan dan menyebarkannya kembali dengan penuh semangat nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya. (ris)

iklan warung gazebo