Ini Kiat Pelaku Usaha Kopi Banyuwangi Hadapi Situasi Pasca Pandemi

by -331 Views
Hariyono HO, Owner Kopi Lego Kelurahan Gombengsari Kecamatan Kalipuro Banyuwang
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Banyuwangi sangat terdampak dengan adanya pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu, bahkan sampai saat ini pelaku UMKM bidang kopi rata-rata penjualan sekitar 50 – 60 persen dibandingkan dengan masa sebelum pandemi dan berangsur-angsur membaik..

Menurut Hariyono HO, Owner Kopi Lego Kelurahan Gombengsari Kecamatan Kalipuro Banyuwangi, rata-rata para pengunjung ke tempat usaha UMKM adalah wisatawan baik nusantara maupun manca negara.

iklan aston

” Pengunjung pada saat Covid 19 lalu sempat berhenti, tidak hanya berkurang secara otomatis mengurangi penjualan. Solusi yang diambil para pelaku usaha kopi lebih memainkan market online sehingga masih jalan karena peminum kopi kan tidak bisa berhenti,” jelas Hariyono di Kalipuro pada Minggu (18/12/2022).

Dia menuturkan para pelaku UMKM bidan kopi cukup kreatif dengan menjemput pasar dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam era digital yang sangat mendukung untuk melakukan penjualan secara maksimal.

Selanjutnya dia mengungkapkan selain melakukan penjualan online, pelaku UMKM di Desa Gombengsari juga mulai melirik pasar riil. Sehingga pelaku usaha tidak tergantung pada lajunya sektor pariwisata, misalnya dengan membidik para peminum kopi di level menengah ke bawah utamanya pasar kopi saset.

“Teman-teman pelaku UMKM kopi sudah mulai membidik segmen itu dengan membuat kopi sasetan atau packing kecil dengan harga ekonomis,” imbun Hariyono.

Dalam kondisi yang baru mulai pulih ini, lajut dia para pelaku usaha kopi mengharapkan adanya sinergi yang lebih baik dan lebih peka dalam melihat perkembangan pasar,’ ujarnya.

Selain itu pihaknya juga berharap pemerintah mengadakan program pelatihan bagaimana menggali potensi pasar yang selama ini tergarap maksimal. Rata-rata orientasi pelaku UMKM selalu kepada segmentasi kelas menengah ke atas.

“Sementara pangsa pasar riil selama ini belum tergarap, contohnya; pehotelan, rumah makan, dinas / instansi pemerintah maupun swasta di Banyuwangi yang ada kantin yang menyediakan kopi diharapkan mendukung pelaku UMKM dengan menyediakan kopi lokal,” pungkas Hariyono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.