Banyuwangi, seblang.com– Genap Satu dekade gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di Bumi Blambangan. Event yang diselenggarakan sejak 2012 itu, sukses memukau wisatawan dan ribuan masyarakat.
BEC tahun ini mengangkat tema The Diversity of Banyuwangi Culture. Tema ini menggambarkan keanekaragaman kultur budaya Masyarakat Banyuwangi yang tak hanya Suku Osing, melainkan ada Suku Jawa, Madura, Bali, Mandar, Arab, dan Tionghoa.
Tema ini pun sukses menguatkan image bahwasanya kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini sebagai miniatur Indonesia. Bahkan, memberi kesan tersendiri.
Tak hanya itu, BEC 2022 juga kedatangan kontingen tamu dari Kutai Timur, Kalimantan Timur yang menampilkan tari-tarian adat Dayak. Hal ini menambah nuansa kebihnekaan Indonesia di Banyuwangi semakin terlihat.
Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi,Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, mengatakan, dengan adanya perbedaan etnis di Banyuwangi justru membuat Banyuwangi menjadi kuat.
“Kebersamaan antar etnis atau suku yang saling bahu membahu membangun membuat Banyuwangi menjadi seperti yang kita rasakan sekarang,” katanya Sabtu, (10/12/2022).
BEC merupakan bagian dariĀ salah satu even Banyuwangi Festival (B-Fest) yang selalu dinantikan oleh masyarakat.
“BEC melengkapi atraksi kolosal Gandrung Sewu yang dipersembahkan Masyarakat Banyuwangi untuk Indonesia,” ujar Ipuk.
Selain itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Bramuda menambahkan, ada 70 an talent inti yang turut memeriahkan acara yang sangat bergengsi ini.
“Total semua ada dua ratusan taleny, dan dengan 70 talent inti,” ujar Bram.
Sementara itu, Winona Raminta, salah satu tiktoker atau konten kreator dari Banyuwangi mengatakan, BEC sangat luar biasa dengan tema satu Nusantara.
“Apalagi saya sebagai orang Tionghoa dan juga tadi ada teman menampilkan budaya Tionghoa, dan didangdutin. Terus barongsainya juga joget-joget dangdut. Wow Keren!” ujarnya.