Banyuwangi, seblang.com – Gelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Reborn Tahun 2022 bukan sekedar pagelaran karya seni kreatif anak-anak muda Banyuwangi, tetapi pemerintah ingin even ini mampu menggerakan ekonomi masyarakat Banyuwangi.
Pernyataan tersebut disampaikan M.Y. Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi pada Selasa (06/12/2022).
Menurut dia para peserta BEC Reborn akan melewati catwalk yang panjangnya sekitar tiga kilometer.”Dengan harapan banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjajakan dagangan di sana, disamping ada ribuan penonton yang tentunya akan belanja makanan dan minuman yang bisa menggerakan ekonomi,” jelasnya.
Selain itu homestay dan hotel juga bisa bertambah tingkat hunian atau okupansinya. Selain itu dengan banyak even fashion show di beberapa kabupaten / kota di Indonesia yang lain, Banyuwangi ingin menunjukan kemasan yang berbeda yaitu kekuatan berbasis budaya lokal yang diangkat menjadi design baju yang diperagakan oleh anak-anak muda.
“Kami berharap dengan adanya BEC Reborn bukan hanya sekedar sektor ekonomi yang bergerak tetapi juga tumbuhnya ekonomi kreatif dan munculnya desainer muda baru yang membuktikan bahwa anak muda Banyuwangi mampu go internasional yang salah satunya adalah Fenty,” tambah Bram.
Selanjutnya Brams menambahkan setelah dua tahun BEC vakum maka agar gelaran BEC Reborn Tahun 2022 bisa berjalan aman lancar dan sukses, pihaknya berharap dukungan penonton dengan tertib disiplin dan mematuhi aturan yang ada agar para talen mampu tampil maksimal dalam mengekspresikan gaya dan menampilkan karya-karya mereka.
Sebelumnya diberitakan dalam rangkaian pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) Reborn Tahun 2022, para dewan juri memulai tahapan penilaian terhadap para talen BEC Reborn sesuai kategori penilaian sub tema yang ditampilkan dalam mengikuti program presentasi kostum/ penilaian tahap pertama BEC Reborn di Kawasan GOR Tawangalun Banyuwangi pada Minggu, (04 Desember 2022)..
Para dewan juri tersebut adalah Nani Asiany Mustikowati M.Pd menilai kesesuaian make up, Sanet Sabintang menilai kostum, Vicky Hendri Kurniawan menilai performance, Sukirno Fajar menilai modeling dan Agus Takariyanto (Agusta) yang memberika penilaian kesesuaian tema.
Selain memberikan penilaian, para dewan juri juga memberikan arahan mengenai apa yang dianggap kurang. Semua dilakukan sebagai upaya untuk mencapai suatu peragaan busana kostum yang baik.
Satu persatu sub-tema diperagakan secara bagus dan percaya diri oleh peserta BEC Reborn. Mulai dari Osingnese, Madurese, Javanese, Mandarese, Chinese, Arabian dan Balinese.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi M.Y. Bramuda menyampaikan selamat kepada seluruh peserta BEC tahun 2022 dan berpesan kepada para pendamping dan tim yang terlibat agar memperhatikan dan melaksanakan saran masukan yang telah diberikan oleh dewan juri agar para talen mampu tampil sebaik mungkin.
“Tadi para dewan juri memberikan beberapa arahan, mohon untuk dilakukan sebaik-baiknya. Karena arahan dari para dewan juri tersebut merupakan kunci dari kesuksesan para peserta semua untuk mendapatkan nilai yang sempurna.” ungkap Bramuda./////