Banyuwangi, seblang.com – Kurang lebih ada 10 bangunan di Lingkungan Watu Ulo, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi mulai dibongkar secara mandiri oleh pemiliknya imbas program pelebaran dan renovasi Stasiun Banyuwangi Kota.
“Kurang lebih ada 10 bangunan warga di kawasan stasiun yang terkena imbas. Pengosongan ditargetkan akhir Oktober 2022,” Abu Thalib (55 Tahun), Ketua RT 1 / RW 2, Lingkungan Watu Ulo, Kelurahan Bakungan di rumahnya pada Jumat (28/10/2022).
Bangunan yang terpaksa dibongkar itu berdiri di tanah aset PT KAI. Warga sebetulnya hanya memiliki hak pakai, karena dalam kontraknya cuma berbentuk sewa yang diperpanjang setiap tahun
“Warga sebenarnya keberatan, tetapi mau gimana lagi. Warga diminta mengosongkan bangunan 1 bulan 15 hari sejak sosialisasi September kemarin,” ujar warga yang sudah menempati sewa selama sekitar 30 tahun tersebut.
Jangka waktu satu setengah bulan yang diberikan PT KAI untuk pengosongan bangunan, menurut Abu Thalib sangat singkat. Apalagi tidak ada kompensasi dalam proses pembongkaran.
“Biaya pembongkaran tidak ada. PT KAI hanya bisa membantu alat berat jika ada bangunan yang tidak bisa dibongkar secara manual,” cetusnya.
Abu Talib mengaku, menelan kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta imbas perluasan Stasiun Banyuwangi Kota tersebut. Sebab, bangunan minimarket dan homestay miliknya harus ikut dibongkar.
“Karena sebagian bangunan saya terkena imbas pelebaran. Otomatis dimundurkan. Untuk pembangunan ulang kan butuh biaya yang tidak sedikit. Kalau kerugian saya sih sekitar Rp 150 juta,” bebernya.
Menurut Abu Thalib, warga yang terdampak berharap ada kompensasi dari PT KAI dalam proses pembongkaran. Terlebih kondisi perekonomian yang belum stabil dampak pandemi Covid-19.
“Harapannya pasca pandemi seperti ini, kami diberi kompensasi untuk biaya pembongkaran. Setidaknya dari sisi kemanusiaannya lah,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (PT KAI ) merencanakan akan mernovasi dan memperluas kawasan Stasiun KA Banyuwangi Kota yang sebelumnya 2,4 hektare menjadi 3,5 hektare.
Menurut Azhar Zaki Assjari, Manager Hukum dan Humasda PT KAI Daop IX Jember, Stasiun KA Banyuwangi Kota akan dibangun dua lantai dilengkapi dengan swalayan dan tenant-tenant yang menyediakan oleh-oleh maupun makanan khas dari UMKM Banyuwangi.
“Sedangkan konsep bangunan akan tetap menerapkan budaya dan kearifan lokal Banyuwangi bernuansa arsitektur Osing. Kawasan parkir dibangun lebih luas dan nyaman,” jelas Azhar Zaki melalui sambungan WhatsApp (WA) pada Kamis (27/10/2022).////