Banyuwangi, seblang.com – Basuki Rachmad, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi menyayangkan adanya kecendrungan penurunan alokasi dana pembinaan olahraga yang diberkan oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi sejak era kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas.
Menurut dia, dalam beberapa tahun terakhir catatan prestasi atlet beberapa cabang olahraga (Cabor) mengalami peningkatan yang signifikan. Disisi lain alokasi dana pembinaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab kepada Koni yang diteruskan kepada cabor cenderrung menurun.
“Ini kan aneh, prestasi atlet meningkat tetapi dana pembinaan justru menurun. Ini ada faktor apa ? Harapan kami sebagai wakil rakyat yang juga pelaku olahraga sekaligus orangtua/wali atlet ketika ada peningkatan prestasi atlet seyogyanya ada peningkatan pembiayaan pembinaan . sehingga atlet Banyuwangi yang berprestasi tidak terbeli oleh kabupaten/kota lain,” jelas Basuki kepada wartawan media ini pada Jumat (07/10/2022)
Dia menuturkan tidak sedikit kejadian karena kurang menganggap pemerintah Banyuwangi kurang peduli terhadap prestasi atlet sehingga yang bersangkutan diambil daerah lain. realitas yang patut disayangkan karena mereka yang berprestasi bisa membawa nama baik dan kehormatan Banyuwangi dalam dunia olahraga.
Yang tidak kalah penting lanjut politisi Partai Hanura itu apabila menggelar even olahraga di Banyuwangi level nasional karena dinilai memiliki atlet yang bagus mampu memunculkan multi player efek bagi masyarakat Banyuwangi.”Misalnya pada saat mengadakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Karate apabila bergengsi dengan hadiah yang menarik akan mengundang banyak atlet datang ke Banyuwangi,” imbuhnya.
Jumlah peserta bisa lebih dari 1.500 atlet, kemudian wasit/juri yang bertugas, belum lagi orangtua/wali dan suppoternya. Tentunya kalau even Kejurnas bisa digelar di Banyuwangi akan mendatangkan pemasukan yang cukup besar bagi masyarakat Banyuwangi, pungkasnya.
