“Di setiap daerah tidak sama, intinya Bilal mengingatkan agar saat Khatib naik mimbar supaya jamaah diam tenang khusuk mendengarkan dengan seksama agar yang hadir menjadi orang yang mendapat rahmat Allah SWT,” imbuh Tokoh NU asal Desa Paspan Glagah tersebut.
Kiai berkacamata minus itu menambahkan tugas Bilal adalah mempersilahkan khatib melaksanakan kutbah. Adanya perbedaan tidak mengurangi keabsahan ibadah salat Jumat yang dilaksanakan di masing-masing masjid .
Selanjutnya KH Marfu’ Ali, mengungkapkan Ngaji Bareng MUI Kecamatan Glagah di Desa Rejosari merupakan pelaksanaan program kerja pengurus MUI Kecamatan Glagah yang dilaksanakan setiap dua bulan sekali.
“Untuk materi pengajian sesuai dengan permintaan desa yang menjadi tempat untuk Ngaji Bareng MUI. Sebelumnya pernah dikaji tata cara peramutan jenazah. Untuk Desa Rejosari sesuai dengan hasil pertemuan sebelumnya materi yang dikaji adalah terkait dengan BILAL atau muraqqi dan lafal tarqiyyah pada Salat Jumat,” pungkas KH Marfu’.
Sebelumnya Asis, Kepala Desa Rejosari mengungkapkan saat ini di Kecamatan Glagah hubungan antar organisasi kemasyarakatan (Ormas) Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) sudah terjalin baik dan harmonis.
Dengan adanya kebersamaan dan gotong royong antar ormas Islam sehingga kondisi wilayah Glagah sampai saat ini aman tentram dan kondusif sehingga masyarakat bisa tenang dalam menjalankan aktiftitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan mereka.
“Sebagai pimpinan di desa kami mendukung penuh program MUI Kecamatan Glagah yang selalu mengajak umat Islam untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Selain itu juga berupaya menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat agar apabila ada permasalahan bisa secepatnya dituntaskan,” jelas Asis.///