KPI Pusat Lakukan Penguatan Literasi Digital Terhadap Ribuan Mahasiswa Untag Banyuwangi Agar Bijak Bermedsos

by -290 Views
Komisioner KPI Pusat Hardly Stefano saat melakukan wawancara dengan wartawan di Kampus Untag Banyuwangi
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Dalam era digital saat ini media sosial (medsos) memegang peranan penting dalam menyebarkan informasi kepada publik. Konsekwensi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam era glaobal, salahsatunya tidak terlepas dari penggunaan medsos yang dapat menyampaikan informasil positif maupun negatif.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat memberikan pembekalan literasi digital kepada ribuan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi agar mampu memanfaatkan medsos untuk hal yang positif daripada menyalahgunakannya.

iklan aston

Acara pembekalan literasi digital oleh KPI Pusat digelar pada Sabtu (17/9/2022) di Aula Untag Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut, Komisioner KPI Pusat Stefano menyampaikan, kehadiran media sosial sangat penting bagi mahasiswa sebagai media pembentukan identitas diri di era digital saat ini dan dimasa mendatang..

Namun masifnya penggunaan internet di Indonesia, kata Hardly, harus diakui membawa berbagai risiko, seperti hoaks, perundungan siber dan konten negatif lainnya.

“Oleh sebab itu, karena mahasiswa merupakan agen perubahan (Agend of Change) maka mereka harus didorong melakukan perubahan-perubahan positif, konstruktif, melalui perkembangan teknologi,” jelas Hardly.

Dia menuturkan kelompok mahasiswa bisa membawa perubahan untuk bangsa dan negara dengan mengisi konten-konten positif di media sosial masing-masing. “Ini yang harus dilakukan teman-teman mahasiswa dengan memproduksi, menyebarkan konten-konten yang positif. Sehingga dari waktu ke waktu sosmed kita semakin baik dan semakin berkualitas,” imbuhnya.

Selain itu, Hardly menjelaskan, perkembangan teknologi juga bisa digunakan para mahasiswa pada saat menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.

Menurut dia, sosmed bisa menjadi kekuatan bahkan juga kontrol sosial agar aspirasi dari para mahasiswa itu didengar dan mendapat dukungan oleh masyarakat secara luas.

“Teman-teman mahasiswa sudah harus berpikir ke sana. Jika media sosial yang dimiliki followernya banyak, lalu kemudian viral, itu bisa menjadi kekuatan tersendiri,” pungkasnya.

Terpisah Rektor Untag Banyuwangi Andang Subaharianto menuturkan, literasi digital bagi anak didiknya itu diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi penguatan kebangsaan serta nasionalisme, melalui konten positif yang disebar lewat medsos.

“Oleh karena itu peningkatan penggunaan teknologi ini, perlu diimbangi dengan kapasitas literasi digital yang mumpuni, agar mahasiswa kami dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” ujarnya.

Andang menambahkan, mahasiswa tidak hanya dituntut bagaimana memahami UU ITE agar tidak menyalahi aturan dalam menggunakan teknologi informasi digital. Namun diluar itu, mereka butuh pembekalan untuk membuat konten yang sehat.

“Kita menginginkan anak-anak mampu menjadi agen untuk membuat konten yang sehat, produktif, serta bisa mendorong masyarakat pengguna media sosial ini, makin cerdas,” ucapnya.

Andang yakin, jika ke depan para mahasiswa sudah konsisten menciptakan produk positif di medsos, maka dunia digital akan memberikan kontribusi besar dalam membawa bangsa Indonesia makin produktif.

“Tentu produk dari literasi digital nanti adalah generasi yang smart dalam rangka memandang masa depan bangsa ini,” pungkasnya.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.