Sementara yang bisa mengajari yang tidak bisa, bisa diwujudkan dengan mendorong munculnya pengusaha-pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan demikian, terbuka luas lapangan kerja untuk membantu meringankan beban masyarakat.
“Konsep yang ingat mengingatkan yang lupa, adalah selalu kritis dan memberi masukan terhadap kebijakan pemerintah. Agar masyarakat bisa kreatif dalam berekonomi, di mana kebijakan selalu berpihak kepada masyarakat bawah. Namun mampu mengakomodasi kepentingan investor,” imbuh KH Chriswanto.
Ia memaparkan konsep yang salah dinasehati, diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya, adalah seluruh bangsa Indonesia baik masyarakat maupun pejabat negara harus lapang dada, “Semua pihak harus saling mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahan. Suatu aturan atau kebijakan kadang kurang pas di lapangan. Untuk itu, sangat penting saling mengingatkan,” tuturnya.
Dalam pandangan KH Chriswanto, masyarakat tidak harus emosi apalagi sampai berbuat anarki untuk mengingatkan penguasa. Sementara penguasa, jangan dengan mudah menghukum rakyat karena kekhilafan mereka, “Pendek kata, kita semua saling ingat mengingatkan dan diarahkan kepada kebaikan,” imbuh KH Chriswanto.
Bila empat roda berputar tersebut dilaksanakan seluruh elemen bangsa, KH Chriswanto meyakini bangsa Indonesia dapat melalui krisis dengan selamat, “Bangsa besar bukan hanya dilihat dari luas wilayah dan kekuatan militernya, namun karakternya sebagai bangsa yang unggul,” pungkasnya.////