Hal ini juga menjadi dilema tersendiri di kala Sucipto ingin menaikkan tarifnya yang akan berdampak pada kekecewaan penumpangnya. Bahkan sesekali harus meminta keikhlasan penumpang untuk bisa memberinya lebih.
“Bagaimana ya, kalau di naikkin tarif, takut mereka (penumpang langganan) gak naik lagi. Bahkan saya hanya meminta keihklasan penumpang saja jika mau membayar lebih. Karena kebanyakkan penumpang tetap,” jelasnya.
Kendati demikian, belum ada langkah dari pemerintahan Kabupaten Banyuwangi dalam menanggulangi kenaikkan harga BBM terlebih bagi mereka yang berprofesi menjadi supir angkutan umum atau yang lebih dikenal Lin.
“Saya juga bingung mau bagaimana dan bekerja apa untuk keluarga saya. Semoga ada kebijakkan dari pemerintahan Kabupaten Banyuwangi,” ujarnya dengan nada berharap./////