Mahasiswa dan BEM Banyuwangi Unjuk Rasa Tolak Kenaikkan Harga BBM.

by -1166 Views
Wartawan: Noviansyah Sumbawanto
Editor: Herry W. Sulaksono

Menariknya ia juga menyampaikan anologi yang penah Buya Hamka sebagai kritikkan keras yakni kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja yang artinya manusia memiliki akal yang bisa digunakan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Selain itu Aris Rahmatullah (koordinator umum Aliansi Mahasiswa Banyuwangi) mengatakan bahwa kenaikan harga BBM bersubsidi kali ini tidak wajar dan  Seharusnya pemerintah juga memikirkan inflasi yang akan terjadi. Dan  tidak akan selesai dengan bantuan yang diberikan secara tunai sekitar Rp. 600.000.



“Banyak hal yang perlu di evaluasi sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, seharusnya pemerintah memprioritaskan kebutuhan primer dari pada kebutuhan sekunder. Saya merasa sangat tidak wajar belum mereka lagi kendaraan logistik pasti juga sangat merasakan.” Ujar Aris.

Dalam hal ini ada tujuh tuntutan yang disampaikan kepada lembaga legislatif DPRD Kabupaten Banyuwangi yakni

  1. Menolak dengan keras kenaikan harga BBM.
  2. Evaluasi SKK dan BPH MIGAS
  3. Berantas mafia MIGAS
  4. Copot Menteri ESDM karena tidak sanggup mengatur regulasi mengenai sirkulasi minyak mentah.
  5. Revisi PERPRES nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan jual eceran harga BBM untuk mempertegas pihak-pihak yang menerima subsidi.
  6. Laksanakan pasal 33 UUD 1945
  7. Mendesak DPRD Banyuwangi mengawal tuntutan mahasiswa Banyuwangi.////

iklan warung gazebo