Kiat Mas Topan Untuk Menghemat BBM Dengan Memanfaatkan Teknik Elektrolisis Oxyhidrogen 

by -2046 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
Alat penghemat BBM menggunakan Teknik Elektrolisis Oxyhidrogen ala Mas Topan Warga Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro Banyuwangi
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Mas Topan, seorang warga Gg. Lombok, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi mampu memanfaatkan teknik Elektrolisis Oxyhidrogen untuk meningkatkan kekuatan mesin mobil dan sepeda motor sekaligus mampu menghemat bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan.

Menurut Topan, yang waktu SMA mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk inovasi dan kreatifitas terhadap mobil dan sepeda motornya belajar secara otodidak atau belajar di You Tube.

iklan aston

“Dengan teknologi yang kami gunakan saat ini ibarat membeli BBM jenis Pertalite tetapi mendapatkan kualitas Pertamax Dex. Sebelumnya mobil matic kami untuk naik ke Taman Wisata Ijen cukup berat, tetapi dengan Teknik Elektrolisis Oxyhidrogen Alhamdulillah semua jadi lancar,” jelas Topan.

Ayah dua anak itu menuturkan kelebihan lain dari teknologi yang digunakan antara lain; asap yang keluar dari knalpot tidak mengeluarkan bau yang menyengat, meskipun terjebak macet parah tidak perlu mematikan/menghidupkan mesin kautir BBM boros, AC mobil terasa lebih sejuk dan beberapa perbedaan lain dibandingkan dengan mobil yang tidak menggunakan teknoligi Elektrolisis Oxyhidrogen.

“Pernah kami ke Surabaya terjebak macet parah hampir tiga jam di sekitar daerah Banyuglugur Situbondo meskipun mesin mobil tidak pernah mati Banyuwangi – Surabaya PP BBMnya habis sekitar Rp. 300 ribu,” imbuhnya.

Sementara untuk sepeda motor Vario yang digunakan oleh putranya ke Genteng, dengan dipasang alat Elektrolisis Oxyhidrogen dengan mengisi BBM Rp. 20 ribu sebelum kenaikan harga, Banyuwangi – Genteng PP hanya berkurang satu strip saja, tambah Topan.

Lebih lanjut dia menuturkan untuk menemukan alat yang pas membutuhkan beberapa kali uji coba. Awalnya menggunakan botol plastik yang harganya sekitar Rp 3 ribu per biji, namun setelah digunakan akhirnya mengecil dan menyusut.

Selanjutnya dengan mencoba menggunakan botol kaca yang ternyata problemnya sama tidak tahan panas.”Setelah beberapa kali melakukan uji coba akhirnya saya berhasil menemukan alat yang tahan panas. Idealnya ada wadah berbahan aklirik yang tahan panas dan rapi, makanya kami terus berupaya melakukan penyempurnaan,” ujarnya.

Mengutip dari berbagai sumber Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik pada sel elektrolisis. Reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).

Tiga ciri utama, yaitu: Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion-ion ini dapat memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan, ada sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC) dan ada 2 elektrode dalam sel elektrolisis.

Elektrode yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut katode, sedangkan elektrode yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut anode. Katode adalah tempat terjadinya reaksi reduksi yang elektrodanya negatif (-) dan anode adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi yang elektrodanya positif (+).////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.