Ribuan Bibit Mangrove Ditanam di Tahura Ngurah Rai Bali

by -1136 Views
Writer: Andi Wimbo Saksono
Editor: Herry W. Sulaksono
Mahasiswa dan relawan menanam mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

Denpasar,  seblang.com-Ribuan bibit pohon mangrove serentak ditanam di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, sejak Rabu (31/08/2022) kemarin.

Kegiatan tersebut diinisiasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Djarum Trees for Life, yang bertujuan  merehabilitasi hutan mangrove sekitar dan konservasi mangrove berkelanjutan.dan diikuti kalangan anak muda, diantaranya mahasiswa dan beberapa komunitas pemuda.

Gubernur Bali I Wayan Koster, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Pemprov Bali,I Gede Indra Dewa Putra, mengatakan Hal itu dilakukan karena pentingnya fungsi mangrove untuk lingkungan dikawasan pesisir pantai.

“Terutama bagi lingkungan sekaligus dampak sosial ekonominya,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi kegiatan penanaman 5.000 bibit pohon mangrove dan rehabilitasi hutan mangrove tersebut.

“Untuk kegiatan ini saya mengapresiasi setinggi-tingginya, mangrove berperan besar dalam pengendalian perubahan iklim, karena mampu menyimpan dan menyerap karbon 4 sampai 5 kali lebih banyak dari hutan tropis di daratan,” ujar Gede Indra.

Gede menambahkan, diketahui Bali memilik kawasan hutan mangrove seluas 3.000 hektare, Dari jumlah tersebut 44 persen atau 1.373,50 hektare, di antaranya ada di kawasan Tahura Ngurah Rai ini,kawasan Tahura Ngurah Rai seiring berjalannya waktu mengalami pengurangan, karena disebabkan beberapa hal.

“Karena ada beberapa kawasan hutan untuk berbagai kepentingan publik dan program nasional yang tidak terelakkan, kita lihat kawasan Tahura Ngurah Rai yang strategis berada pada pusat pertumbuhan industri pariwisata Sanur, Kuta, dan Nusa Dua, hal inilah yang menjadi alasannya, pelestarian mangrove ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah provinsi Bali, akan tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. Upaya pelestarian hutan mangrove sejalan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 24 Tahun 2020 tentang Perlindungan Sungai, Mata Air, Danau, dan Laut,” ungkapnya.

Sementara itu, Vice President (VP) Director Djarum Foundation FX, Supanji, mengatakan, Bali dipilih sebagai tempat kegiatan tersebut karena Bali merupakan daerah Pariwisata.

“Kita pilih disini karena Bali daerah pariwisata,dan Tahura mangrovenya sudah ada sejak lama,” katanya.

Ia juga mengatakan,Kegiatan penamaan mangrove juga merupakan tanggung jawab terhadap lingkungan, karena manusia sangat bergantung pada alam.

“Sampai kapanpun kita tidak bisa melepas ketergantungan terhadap alam, mari kita jaga dan lestarikan lingkungan,” ujar Supanji./////

iklan warung gazebo