MPC PP Banyuwangi Kembangkan Program Pengolahan Sampah Plastik Menjadi BBM Mandiri

by -779 Views
Wartawan: Nurhadi
Editor: Herry W. Sulaksono
iklan aston

Banyuwangi, seblang.com – Kebijakan pemerintah yang menaikan  Bahan Bakar Minyak (BBM) sebaiknya tidak ditanggapi dengan sikap emosional dan tindakan yang berlebihan yang terkadang justru kontra produktif. Dengan mengedepankan selalu berpikir positif dan bijak akan menumbuhkan ketenangan dan tidak lagi resah menghadapi dinamika yang ada.

Zamroni SH Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi, mengajak pengurus, anggota dan simpatisan untuk menyikapi kebijakan pemerintah menaikan harga BBM dengan mengembangkan program pengolahan sampah plastik menjadi BBM secara mandiri.

iklan aston

Menurut dia, sebagai konsistensi komitmenya dalam program pemberdayaan masyarakat, pihaknya akan mengembangkan program pembuatan BBM mandiri, keramik  dan paving yang menggunakan bahan sampah plastik di beberapa kecamatan yang ada di wilayah Banyuwangi.

“Pembuatan BBM mandiri dan paving yang menggunakan bahan sampah plastik selain sebagai pemberdayaan masyarakat juga membantu pemerintah dalam menangani sampah yang menjadi persoalan krusial sampai saat ini,” jelas Zamroni di rumahnya pada Kamis (01/09/2022).

Program yang akan dilaksanakan merupakan tindak lanjut program pendidikan dan pelatihan PP Banyuwangi pada Rabu (31/08/2022) sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan terima kasih atas transfer ilmu, wawasan dan pengalaman dari Firda Dian Pramana, salah seorang kader PP Banyuwangi.

Alumni Hukum Untag 45 Banyuwangi itu berharap upaya transfer ilmu pengetahuan pembuatan BBM mandiri, keramik dan Paving berbahan sampah plastik yang dilakukan Firda mendapatkan perhatian dan  dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

“Program pembuatan BBM mandiri, mencetak keramik dan paving dari bahan sampah plastik, merupakan inovasi dan kreatifitas yang luar biasa. Selain menjadi solusi mengurangi beban pemerintah dan masyarakat sekali mampu menjadi salah satu solusi bersama dalam mengurangi sampah plastik,” pungkas Tokoh asal Glagah itu.

Firda Dian Pramana, anggota Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Banyuwangi, Jawa Timur dengan inovasi dan kreatifitasnya mampu mengolah sampah plastik menjadi BBM, keramik dan paving  yang kualitasnya cukup bagus.

Jajaran pengurus, kader dan simpatisan ormas yang identik dengan seragam doreng hitam oranye dari ujung timur Pulau Jawa siap menjadi pelopor menghasilkan dan menggunakan BBM secara mandiri.

Selama sehari pada Rabu (31/8/2022), puluhan kader Pemuda Pancasila Banyuwangi menikuti pendidikan dan pelatihan pembuatan BBM sendiri. Yang trainernya adalah Firda Dian Pramana, pemuda asal Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi.yang dengan inovasi dan kreatiftas serta pengalamannya mampu membantu meringankan masyarakat yang mengenalnya.

“Dalam pembuatan BBM secara mandiri bagi teman-teman Pemuda Pancasila bahan dasarnya mememanfaatkan benda-benda yang sudah tak terpakai, khususnya sampah plastik,” jelas Firda.

Alumni Smanor Sidoarjo angkatan 13 tahun 2015 mengaku sudah memproduksi BBM dari bahan sampah plastik sejak setahun lalu. Rumah produksinya bertempat di Kecamatan Rogojampi.

“Jadi disini sampah plastik diolah menggunakan tungku khusus yang sudah kita rancang sedemikian rupa. Satu jam pertama, dipanaskan pada suhu 100 derajat. Selanjutnya suhu bisa ditingkatkan. Sekali produksi  mampu menampung 50-60 kilogram sampah plastik. Jika sampah dalam kondisi bersih, mampu menghasilkan 50-60 liter BBM,” imbuh putra pasangan Supriyadi dan Hidayati itu.

Selama mengikuti program pelatihan pembuatan BBM yang memanfaatkan bahan sampah plastik, anggota Pemuda Pancasila Banyuwangi terlihat sangat antusias. Dan begitu melihat sampah plastik bisa berubah menjadi cairan BBM, mereka sangat kagum dan keheranan.

Namun keheranan peserta berubah setelah mendapatkan penjelasan secara ilmiah dari Firda. “Yang berwarna coklat tua mirip solar ini biasa disebut Bio Diesel. Dan sebenarnya sampah plastik juga bisa diolah menjadi BBM dengan kualitas mirip Pertalite,” jelasnya.

Pemuda kelahiran Banyuwangi, 27 Juli 1997, ini berharap pembuatan BBM secara mandiri ini bisa dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat. Karena selain mampu meningkatkan perekonomian,  juga membantu dan mendukung program pemerintah dalam menangani sampah, khususnya sampah plastik.

“Insya Allah kami siap berbagi pengalaman dengan seluruh masyarakat,” cetus alumni Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Olahraga dan Rekreasi (Penjaskesrek) Universitas PGRI Banyuwangi ini.///

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.