Bersamaan dengan Festival 1 Muharram di Pendopo, Pimpinan lintas Ormas Islam mulai NU, Muhammadiyah, LDII, Aisyiyah, ada MUI termasuk Kemenag, pihaknya dan Bupati Banyuwangi, semua menandatangani deklarasi untuk mewujudkan pesantren ramah anak.
“Kami sangat berharap pondok pesantren benar-benar menjadi tempat yang aman, ramah, tidak ada kekerasan seksual hingga bullying,”ungkapnya.
Sehingga, nantinya pesantren itu tidak ada bullying, tidak ada kekerasan terhadap anak, agar para santri belajar dengan nyaman menuntut ilmu, tanpa ada was-was terjadinya kekerasan.
Henik menegaskan, setelah adanya deklarasi lintas Ormas Islam, pimpinan ormas akan menindak lanjuti ke pesantren-pesantren di Banyuwangi.
“Ayo kita wujudkan bersama-sama Banyuwangi menjadi kabupaten ramah anak. Tidak hanya di lingkungan pesantren, namun juga di lembaga apapun. Sehingga terwujud perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” pintanya.////