Dinkes Banyuwangi Imbau Masyarakat Waspadai Fenomena Bediding

by -541 Views
Wartawan: Febri Wiantono
Editor: Herry W. Sulaksono
Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat
iklan aston

Banyuwangi , seblang.com – Cuaca dingin pada malam hari hingga pagi hari sangat berbahaya bagi kesehatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena yang dinamakan Bediding tersebut.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menyebut, fenomena Bediding atau cuaca dingin dapat berisiko menyebabkan gangguan kesehatan karena cuaca yang cenderung lebih dingin dari biasanya.

iklan aston

“Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti batuk pilek, bibir pecah-pecah, mimisan, kulit menjadi kering, bibir dan kulit telapak kaki bisa pecah-pecah,” katanya, Sabtu (06/08/2022).

Menurutnya, adapun penyakit yang berisiko kambuh akibat fenomena Bediding ini seperti asma (sesak panas), rinitis alergi (pilek alergi), sinusitis hingga alergi kulit karena udara dingin. Hal ini perlu diwaspadai terutama bagi warga usia lanjut.

Sedangkan, Jika bediding terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh (hipotermia). Masyarakat yang mempunyai risiko tinggi gangguan kesehatan karena cuaca dingin, yaitu orang usia lanjut, masyarakat dengan komorbid, penyakit diabetes, gangguan jantung, dan pembuluh darah.

Amir menyarankan, selama fenomena Bediding berlangsung, agar diminta menggunakan jaket yang dapat menutupi seluruh tubuh. Serta masker, tutup kepala, kaos kaki tebal dan sarung tangan, terutama saat pagi hari dan malam hari.

“Upayakan agar tubuh tetap dalam keadaan sehat dan daya tahan tubuh tetap terjaga. Bisa juga mengolesi lotion pada bibir, kulit tangan dan telapak kaki agar kulit tidak mengering dan tidak menimbulkan luka. Minum air hangat yang cukup untuk mencegah agar tidak jatuh kedalam dehidrasi,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, fenomena Bediding merupakan suhu dingin di tengah musim kemarau.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Benny Gumintar mejekaskan Fenomena Bediding, dimana kondisi pada malam hingga pagi hari terasa lebih dingin. Hal itu sebenarnya hal yang wajar dan normal terjadi saat memasuki musim kemarau.

“Saat ini Banyuwangi telah masuk musim kemarau. Suhu udara cenderung lebih rendah dari biasanya. Rata-rata mencapai 18,4 derajat celcius hingga 23,4 derajat celcius,”paparnya.

Selain itu, salah satu faktor penyebabnya yakni pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia. Kondisi ini disebut juga dengan Monsun Dingin Australia.

Namun, faktor lain juga disebabkan oleh menipisnya kandungan air di dalam tanah dan kandungan uap air udara juga dinilai rendah. Dibuktikan dengan rendahnya tingkat kelembaban udara yang mencapai 75 persen. Oleh karena itu masyarakat tetap harus menjaga kekebalan tubuh dari cuaca yang cenderung lebih dingin ini.////

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.