Seblang Bakungan, Tradisi Bersih Desa dan Tolak Bala Pasca Idul Adha

by -1780 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Dalam sambutannya, Nanik Machrufi, Camat Glagah mengatakan ritual Seblang Bakungan ini digelar untuk bersih desa untuk menolak bala, dan merupakan wujud syukur masyarakat setempat atas karunia-NYA.

Pegelaran ritual Seblang Bakungan ini juga mendatangkan berkah untuk masyarakat sekitar. Bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) asli warga desa setempat laris manis diserbu pengunjung.



“Hal ini sejalan dengan Program Banyuwangi Rebound yang terus digaungkan Pemkab Banyuwangi dalam pemulihan ekonomi,” kata Nanik.

Perlu diketahui, Seblang sendiri adalah singkatan dari ‘sebele ilang’ atau sialnya hilang. Di Banyuwangi, seblang dapat ditemui di dua tempat, yakni Kelurahan Olehsari dan Bakungan. Perbedaannya adalah waktu pelaksanaan, busana dan sang penarinya.

Jika Olehsari menyelenggarakan seblang pada satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri dan ditarikan oleh penari yang masih perawan. Kemudian Omprognya (mahkota penari) terbuat dari suwiran pelepah pisang.

Sedangkan Desa Bakungan biasa menyelenggarakan seblang pada satu minggu setelah Hari Raya Idul Adha, dan ditarikan penari yang sudah monopouse. Omprog yang dipakai terbuat dari suwiran kain kafan dan dihiasi bunga segar yang diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman.////

iklan warung gazebo