Banyuwangi, seblang.com – Rumor menjadi polisi memerlukan uang pelicin agar lulus seleksi hanyalah isapan jempol belaka. Reza Dwi Wahyu Fernanda (18), anak seorang driver online asal Banyuwangi ini telah membuktikannya.
Meskipun berasal dari keluarga biasa, hal itu tak menyurutkan semangat putra ke-2 dari pasangan Moch. Sugiyono (47) dan Dwi Rima Purnama Sari (45), warga Perumahan Villa Bukit Mas, Kelurahan / Kecamatan Giri, untuk menjadi polisi.
Bermodalkan tekad kuat yang dibarengi kerja keras dan do’a, Reza yang baru saja lulus SMA tahun ini pun diterima menjadi calon siswa bintara Polri TA 2022 Polda Jatim.
Dikunjungi seblang.com dirumahnya, Sabtu (9/7/2022), Reza yang didampingi ibunya nampak kuat menahan air mata tatkala bercerita soal perjuangannya menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Reza mengaku telah memiliki cita-cita menjadi polisi sejak kecil. Oleh karena itu, sejak duduk di bangku kelas 3 SMA, Reza mulai berlatih dan berusaha keras agar bisa lolos seleksi.
“Sejak SD saya sudah bercita-cita ingin menjadi Polisi. Setahun sebelum lulus SMA, saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar mengerjakan soal tes dan berlatih fisik oleh Kodim (0825 Banyuwangi) secara gratis,” kata Reza.
Bahkan, Reza yang memiliki empat saudara ini selalu menyisihkan uang saku sekolahnya untuk dapat mengikuti bimbel secara online. Waktu bermain bersama teman sebayanya pun, ia kurangi untuk belajar dan berlatih fisik.
Terlebih saat bulan Ramadan lalu, selain belajar dan berlatih, Reza juga rajin iktikaf di masjid dan berdoa agar cita-citanya menjadi polisi dapat dikabulkan.
Usaha tidak mengkhianati hasil, Reza akhirnya dinyatakan lulus dan diterima menjadi calon siswa Bintara Polri Polda Jatim 2022 dan segera mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jatim yang dijadwalkan pada 25 Juli 2022 mendatang.
“Ini semua juga berkat do’a restu Ayah dan Ibu yang selalu mendukung saya untuk menjadi Polisi,” ujar Reza.
Sementara itu, Dwi Rima sang ibunda Reza pun terlihat berkaca-kaca. Nampak jelas bulir air mata tertahan dan bersyukur melihat anaknya lulus murni dengan perjuangannya sendiri tanpa uang pelicin.
“Alhamdulillah, anak saya lulus seleksi bintara Polri murni tidak pakai sogok-sogok, dan saya tidak punya keluarga polisi apalagi orang dalam. Suami saya hanya driver online dan saya hanya ibu rumah tangga biasa. Seleksinya benar-benar bersih,” ujar Dwi Rima dengan nada bicaranya yang sedikit parau karena rasa bahagia bercampur rasa haru menjadi satu.
“Saya tidak menyangka anak saya bisa menjadi polisi murni usahanya sendiri. Rasanya seperti mimpi. Saya dan suami beserta keluarga sangat bersyukur bahagia. Ini karena doa tidak pernah lepas, dan Alhamdulillah Allah mengabulkannya,” pungkas Dwi Rima.////