Banyuwangi, seblang.com – Berawal gemar memainkan alat musik biola, Sonie Hariyanto warga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, mampu membuat biola berbahan dasar paralon.
Alat musik dawai hasil karya pria kelahiran 16 Februari Tahun 1958 ini cukup apik dan mampu menghasilkan nada – nada indah.
Unik dan berbeda dengan biola pada umumnya. Perbedaannya hanya ada pada bodi biola. Mbah Son menggunakan paralon yang dibentuk menyerupai bodi biola lengkap dengan ciri khas tanda nada F, di sisi kanan dan kiri diberi lukisan S abstrak berwarna oranye. Neck body menggunakan kayu, dan penyetel nada menggunakan bambu.
Mulanya Mbah Son untuk menyetem nada biola buatannya sangat kesulitan, lantaran masih terdapat fals di keempat senar penghasil suara.
Tak menyerah begitu saja, setiap waktu dia terus memperbaiki bagian neck biola dan bagian penyetel nada. Alhasil, setelah beberapa minggu nada – nada biola terdiri dari nada G – D – A – E selaras, dan mulailah si Lithier sekaligus Violinis ini memainkan alat musik Fidle tersebut.
“Alat musik ini saya buat sesuai pakem. Hasilnya selaras dan bisa dimainkan untuk beberapa genre musik. Ciri biola, usai main beberapa lagu, harus distem ulang,” jelas Mbah Son, Minggu (25/06/2022).
Bukan tanpa sebab Mbah Son senekat ini membuat Biola berbahan paralon. Pemberian biola rekannya yang sudah ia miliki selama bertahun-tahun ia jual dan karena faktor ekonomi.
Mbah Son tak punya cukup dana untuk membeli biola, sementara ia sangat ingin memainkan alat musik ini di setiap waktunya. Karena hal inilah, kemudian dia membuat biola paralon. Kini musik buatannya ini menjadi teman kesehariannya.
“Dikala dilanda kesendirian, inilah teman setia saya,” pungkas Mbah Son. ///