Ketua MUI Banyuwangi Ajak Umat Islam Suka Cita Sambut Ramadan

by -697 Views
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi KH Muhammad Yamin
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi KH Muhammad Yamin mengajak semua umat Islam di Banyuwangi untuk bersuka cita dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1443 H.

“Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh rahmat, kasih sayang  dan maghfirah atau bulan penuh ampunan,  mari kita isi dengan hal-hal yang baik. Ramaikan masjid dan mushola masing-masing dengan kegiatan salat tarawih dan tadarus,” ujar KH Yamin di rumahnya pada Minggu (27/03/2022).

iklan aston

Menurut dia, semua umat muslim diharapkan berdoa kepada Allah SWT agar semua ujian yang terjadi saat ini cepat selesai, termasuk pandemi Covid 19 yang lebih dari dua tahun melanda dunia sehingga kehidupan masyarakat berjalan tidak normal.

Selanjutnya tokoh asal Kecamatan Kabat itu menuturkan dengan kesabaran umat Islam dalam menghadapi ujian yang Allah berikan sampai saat ini akan diberikan ganti dengan rezeki yang banyak dan pembalasan yang lebih baik di akherat kelak.

Memasuki bulan Ramadan tahun ini Allah membuka dan menggerakan hati para pemimpin negeri ini untuk mengelola kekayaan alam sesuai dengan aturan dan undang-undang yang ada untuk kesejahteraan masyarakat, imbuhnya.

Meskipun pemerintah sudah memberikan izin untuk melaksanakan salat tarawih dan ibadah lain, KH Yamin mengingatkan umat Islam untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan (Prokes) yang ditetapkan utamanya dengan tetap memakai masker pada saat berkumpul dengan banyak orang.

“Untuk mencegah dan menanggulangi kemungkinan terpapar virus, bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi diharapkan tumbuh kesadaran untuk mendatangi pusat layanan kesehatan untuk mendapatkan suntikan vaksin. Semua merupakan ikhtiar agar semua bisa sehat dan selamat,” tambah KH Yamin.

Bagi warga yang sudah dua kali mendapatkan vaksin disarankan untuk menuntaskan dengan vaksin booster. Pemerintah sudah banyak mengeluarkan banyak biaya sehingga apabila tidak dimanfaatkan secara maksimal semua akan mengalami kerugian, termasuk kemungkinan virus Omicron tidak segera beranjak dari negara dan bangsa Indonesia.

” Monggo semuanya menjadikan bulan puasa sebagai ikhtiar kita. Puasa sebagai upaya menjernihkan hati kita diantaranya takut kepada Allah taat kepada rasul dan taat kepada pemimpin kita,” pungkasnya.//

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.