Nestapa Pengrajin Keripik di Banyuwangi, Tak Produksi karena Minyak Goreng Langka

by -1475 Views
Writer: Teguh Prayitno
Editor: Herry W Sulaksono
Nur Umamah yang hanya bisa pasrah menghadapi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Foto : Teguh
iklan aston

Banyuwangi,seblang.com – Kelangkaan minyak goreng membuat pengrajin aneka keripik di Banyuwangi kelabakan. Hal tersebut membuat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini, terpaksa libur produksi.

Nur Umamah salah satu pengrajin aneka keripik asal Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi ini mengaku tidak bisa memproduksi produknya secara maksimal.



“Sangat terpengaruh bagi kita pelaku usaha keripik atas kelangkaan minyak goreng. Produksi tidak bisa maksimal,” kata Nur Umamah kepada seblang.com Kamis (10/3/2022).

Sebelum minyak goreng langka, Nur Umamah mengaku tak pernah libur dalam memproduksi keripik pisang, singkong, ubi jalar maupun tempe pesanan para pelanggannya. Namun kali ini, dalam seminggu ia hanya bisa tiga sampai empat hari produksi.

“Biasanya setiap hari goreng keripik dan membutuhkan setidaknya 15 hingga 20 liter minyak goreng sekali produksi. Saat ini dalam seminggu paling cuma tiga sampai 4 hari produksi goreng keripik,” terangnya.

Nur Umamah menjelaskan, akibat kelangkaan minyak goreng ini banyak orderan yang tak mampu dia selesaikan sesuai target, sehingga omsetnya pun turun drastis.

“Penghasilan jelas berkurang, biasanya sehari omset bisa sampai Rp. 1 juta, kini hanya Rp. 300 ribu per hari, karena minyak yang terbatas. Otomatis, karyawan pun kami kurangi,” ujarnya.

Para pelaku industri kecil menengah ini pun berharap pemerintah menjamin ketersediaan minyak goreng demi kelangsungan usahanya yang banyak menyerap tenaga kerja.

“Agak mahal sedikit tidak apa-apa, yang penting ada minyak goreng,” pungkasnya.

iklan warung gazebo