Banyuwangi, seblang.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mengundang masyarakat dan wisatawan khususnya pecinta dan penikmat kopi untuk mencicipi aneka varian kopi dalam gelaran “Banyuwangi Coffee Week”, di Gedung Djuang 45 Banyuwangi Jawa Timur, pada 25 – 27 Februari 2022.
Dalam acara tersebut pengunjung bisa mencicipi secara gratis varian kopi Banyuwangi yang berasal dari kaki Gunung Raung, Gunung Ijen maupun kopi dari perkebunan Malangsari Kecamatan Kalibaru Banyuwangi maupun aneka kopi yang ada di kota yang dikenal sebagai serpihan tanah surga di ujung timur Pulau Jawa.
“Kegiatan yang kami laksanakan dalam rangka mengenalkan kopi-kopi Banyuwangi, utamanya kopi khas kaki Gunung Raung dan Gunung Ijen yang merupakan kekuatan kopi Banyuwangi,” jelas M Y Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi di Lounge Disbudpar Banyuwangi pada Kamis (24/02/2022).
Menurut pejabat yang akrab disapa Bram itu, selama ini gelaran Banyuwangi Coffee Week pengunjung bisa menikmati seduhan kopi Kemiren, kopi Gunung Raung, kopi Jarang Goyang sekaligus bisa menikmati berbagai macam photo yang bertema kopi pada jaman dahulu maupun karya pemenang lomba Festival Foto Kopi Tahun 2022.
Dia menuturkan peserta yang hadir mengikuti even tersebut antara lain para bar tender, Koperasi Kopi Banyuwangi, kaum milenial yang sedang menggeluti kopi.
”Ada juga kelas workshop yang diikuti sekitar 50 peserta dari kalangan pondok pesantren, pemuka agama dan pemain baru di kopi. Sehingga tidak hanya mereka yang sudah kuat tetapi anak-anak baru muncul akan dimatangkan agar ada kemandirian ke depan,” tambahnya.
Di samping itu, lanjut Bram, pihaknya juga menggelar lomba photo yang bisa menggunakan Handphone (HP), kamera pocket maupun DSLR dengan hadiah voucher untuk menginap beberapa hotel dan makan di yang ada di Banyuwangi.
Untuk kategori lomba foto, para peserta bisa melakukan pemotretan selama pelaksanaan “Banyuwangi Coffee Week”. Sedangkan kategori yang dilombakan adalah; Human Interest, Penyajian (Barista) dan Foto Produk.
Bram menambahkan dengan menggelar “Banyuwangi Coffee Week”, pihaknya berharap kopi Banyuwangi lebih dikenal masyarakat luas. “ Kalau orang sudah jatuh cinta kopi Banyuwangi tentu dia akan membeli, kami ingin ada jembatan siapa tahu penikmat kopi mempunyai jaringan yang kuat bagaimana kopi Banyuwangi bisa keluar tidak hanya sekedar menjadi raja di Banyuwangi tetapi bisa dinikmati masyarakat luar,” imbuh Bram.
Tentunya nanti transaksi dan omset yang meningkat usaha kopi bisa naik kelas yang akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang menekuni usaha kopi.//
