Banyuwangi, seblang.com – Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan,Kecamatan Purwoharjo, memungut sampah yang operasionalnya dengan biaya sendiri,. Namun Kepala Dusun Kampung Baru membantah hal itu, Sabtu (29/01/2022).
Agus Irawan, Kepala Dusun Kampung Baru, mengatakan, hal itu tidak benar, ia mengaku dulu pernah Relawan Destana mendapat bantuan tong sampah dari pemerintah desa, dan untuk operasionalnya sempat menggunakan kas dusun.
“Salah itu, desa pernah memberi bantuan dana untuk pengadaan tong sampah, operasional relawan juga sempat menggunakan kas Dusun saya,” katanya.
Ia juga membatah pernyataan ketua relawan Destana terkait janji kepala desa, yang akan memberikan mesin pengolahan sampah itu.
“Pernah ada wacana akan dapat bantuan Rp 200 juta terdiri dari mesin dan bangunan tempat sampah tapi tidak realisasi karena kita tidak punya lokasi dan untuk lokasi. Di curah jati tidak ada izin dari beberapa warga disana,” ujar Agus.
Kepala Dusun yang akrab disapa Pak Dodo itu mengaku dirinya juga pernah mengajukan bantuan kendaraan roda tiga (Tosa) yang digunakan relawan untuk mengangkut sampah, di salah satu partai politik.
“Saya sendiri yang mengusulkan bantuan Tosa itu,” tambahnya.
Terkait Destana yang meminta pembangunan jalan yang menuju TPA, dirinya menegaskan bahwa lahan itu milik perhutani dan desa tidak dapat membangun jalan di tempat itu.
“Dan untuk pembenahan jalan akses di hutan itu harus ada izin dari Perhutani, kita desa tidak mungkin bangun kalau tidak ada izin dari Perhutani,” kata Dodo.
Sementara itu Amin Basori, ketua relawan Destana, mengaku tidak pernah tau tentang rencana anggaran 200 juta rupiah untuk pengadaan mesin pengolah sampah.
“Kami tidak pernah tahu itu, Yang pernah kami tahu yaitu pak kades pernah menyampaikan kepada kami, akan memberikan mesin pengolah sampah, terkait nominal anggaran kami tidak pernah tahu,” ujar Amin.
Terkait bantuan tong sampah yang diberikan pemerintah Ddesa, Amin membenarkan hal itu, ia menyampaikan, bantuan itu diterima pihaknya hanya sekali.
“Kalau untuk tong sampah pernah, tapi itu dulu pertama, dan sekali, untuk kelanjutannya ya kami pakai uang swadaya dan hasil dari iuran masyarakat sendiri, ” katanya.
Semantara itu, hingga saat ini, berita ini tulis Kepala Desa Grajagan, Supriyono SH tidak bisa dihubungi. //