Dianiaya Senior, Siswa SMK Pelayaran di Banyuwangi Tangannya Melepuh dan Dadanya Sakit

by -824 Views
Salah satu luka di tubuh korban
Girl in a jacket

Banyuwangi, seblang.com – Gara – gara adanya laporan kehilangan uang, seluruh satu angkatan siswa kelas X di salah satu sekolah menengah kejuruan pelayaran Banyuwangi diduga mendapat siksaan fisik dari para seniornya. Akibatnya, salah satu korban mengalami luka-luka dan trauma.

Hal tersebut diungkapkan TG (16) salah satu korban. Ia mengaku mendapat siksaan fisik bertubi-tubi oleh seniornya yang merupakan siswa kelas XII pada hari, Selasa (25/1/2022) kemarin.

“Saat itu ada laporan yang kehilangan uang. Untuk mencari pelakunya, saya dan teman seangkatan dijemur dan disiksa agar ada yang mengaku,” kata TG kepada wartawan.

Siksaan tersebut menjadi-jadi ketika para siswa sekolah pelayaran tersebut tidak ada yang mengaku. Mereka dipaksa buka baju bertelanjang dada dan dijemur ditengah teriknya matahari sekitar pukul 13.00 – 16.00 WIB. Bahkan, mereka dipukuli, ditendang dan disabet dengan paralon.

“Saat itu saya disuruh push up ditengah teriknya matahari di lapangan paving. Tangan saya sampai melepuh. Karena saya tidak kuat, saya ditendang. Bahkan, kami disuruh menutup mata dan tiba-tiba dipukul di bagian dada,” ungkap TG sembari menunjukkan lukanya.

Akibatnya, TG ini merasa takut untuk bersekolah lantaran siksaan fisik yang diterimanya terasa berlebihan. Ia pun enggan masuk sekolah karena ada ancaman dari para seniornya. Jika tidak masuk sekolah pasca kejadian, maka ia akan dihajar lebih berat.

“Saya tidak nyaman untuk bersekolah. Saya takut disiksa lagi karena dada saya masih sakit setelah dipukuli. Apalagi sudah diancam akan disiksa lebih berat jika tidak masuk sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, kasus penganiayaan yang menimpa siswa SMK pelayaran tersebut mendapat perhatian serius Sekjen Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC – PPA) Banyuwangi, Veri Kurniawan.

“Tindakan senioritas, perpeloncoan dengan kekerasan fisik sudah tidak jamannya lagi. Perbuatan itu tidak dibenarkan,” kata Veri.

Menurutnya, pihak sekolah harus bertanggung jawab. Pasalnya, kejadian tersebut berlangsung di kawasan sekolahan. Selain itu, pelakunya diduga para senior korban yang tak lain siswa di SMK pelayaran tersebut.

Untuk itu, TRC PPA Banyuwangi bersama orang tua TG membuat aduan terkait dugaan tindakan kekerasan fisik tersebut ke Polresta Banyuwangi.

“Mengingat yang melakukan kekerasan juga masih anak dibawah umur, pihak sekolah harus bertanggung jawab sepenuhnya akan persoalan ini. Karena tidak ada pengawasan. Harapanya, kejadian serupa tidak terjadi lagi,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.