Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengatakan, program BNPT ini bisa bersinergi bersama LDII.
“LDII memiliki program prioritas dalam bentuk 8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa. Salah satunya adalah bidang kebangsaan. Karena bagaimanapun, jika Indonesia tidak stabil, hal itu sangat mempengaruhi terhadap kondisi dakwah dan ibadah masyarakat. Oleh karena itu, kita juga menginginkan Indonesia terus damai,” katanya.
Ketum LDII melanjutkan, program yang dicanangkan BNPT ini dapat memecahkan permasalahan bangsa terutama mengenai penguatan ideologi Pancasila.
“Kami menyambut baik program Warung NKRI ini karena menurut kami dibuat dalam rangka penguatan nilai luhur kebangsaan. Hal ini berkaitan dengan masalah Ideologi Pancasila. Tidak hanya itu, dibuatnya Warung NKRI untuk memecahkan masalah perbedaan di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPP LDII Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Prof Singgih Trisulistyono mengatakan, tantangan terbesar bangsa Indonesia hingga saat ini adalah permasalahan radikalisme.
“Tantangan bangsa Indonesia selama 76 tahun merdeka itu adalah masalah radikalisme terorisme. Kita sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi ideologi Pancasila tentunya punya niat yang sama merukunkan menyatukan bangsa. Apalagi Indonesia memiliki beragam kelompok golongan agama, aliran keyakinan, budaya dan sebagainya. Untuk itu, kita harus bersatu untuk menangkal radikalisme bersama,” katanya.
Senada dengan Chriswanto, Ketua DPP LDII Bidang Pendidikan Keagamaan dan Dakwah, Dr. Teddy Suratmadji menilai tantangan bangsa hingga saat ini adalah masalah radikalisme, terorisme, dan intoleransi.
“Peran tokoh masyarakat, kyai, alim ulama, guru, sangatlah dibutuhkan untuk membangun ideologi masyarakat yang cinta damai dan saling menyayangi meski di tengah ragam perbedaan,” pungkas Teddy. //