Banyuwangi, seblang.com – Pecel dan rawon merupakan kuliner khas nusantara yang punya banyak penggemar dari berbagai kalangan. Sedapnya bumbu kacang pecel yang disiramkan pada rebusan sayur dan dipadu dengan nasi hangat serta lauk siap menggoyang lidah penikmatnya.
Terlebih ditambah segarnya sup daging berkuah hitam karena penggunaan bahan kluak (kepayang) yang tak kalah lezat memanjakan lidah
Namun, bagaimana jika dua sajian yang sangat berbeda ini dikombinasikan? Di Banyuwangi, Jawa Timur banyak tempat yang menawarkan perpaduan keduanya. Pasalnya, menu pecel rawon telah menjadi salah satu primadona kuliner lokal yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Kamu pun cukup mudah menikmati keunikan segarnya kuah rawon yang menyatu dengan kentalnya bumbu kacang yang melumuri rebusan sayur seperti kacang panjang, sawi, dan tauge.
Adapun salah satu tempat yang menyediakan pecel rawon adalah Warung Bu Mei yang terletak gang Cempaka Putih Jalan Basuki Rahmad tepat di depan Bank Jatim Banyuwangi. Memang menyediakan menu pecel rawon sebagai andalannya.
Pemilik warung makan ini pun menuturkan bahwa pecel rawon kini telah menjadi makanan khas Banyuwangi. “Isinya betul-betul perpaduan rawon dan pecel saja. Nasi yang disiram kuah rawon dengan potongan daging di atasnya lalu ditambah dengan rebusan sayur yang dilumuri bumbu kacang pecel.” ujar Mei , Rabu 12/01/2022.
Selain itu, pelanggan juga dapat menambah sendiri beberapa lauk pelengkap seperti telur asin, tahu, tempe, udang, paru,dan yang lainnya. Tak lupa, sentuhan rempeyek kacang dan ebi juga ikut memberi tekstur dan rasa yang lebih ramai serta harmonis dalam mulut.
Tentu saja, kunci utama yang membedakan antara pecel rawon di warung Bu mei dengan yang lainnya adalah proporsi pecel dan rawonnya serta racikan khas dari masing-masing komponen, baik pecel maupun rawon.
“Yang beda dari bumbunya dan telor citnya yang bumbunya benar benar merasuk ke dalam, asli Banyuwangi,” tambah Mei.
Pecel rawon sendiri merupakan menu yang cocok untuk dinikmati saat sarapan, makan siang, atau makan malam sekaliupun. Apalagi dipadukan dengan segelas teh hangat.
Namun jika ingin mencicipi lezatnya pecel rawon legendaris Bu Mei yang sudah membuka 1973. Datanglah di pagi hari pada waktu sarapan. Pasalnya, rumah makan yang telah ada lebih dari tiga dekade lalu ini senantiasa ramai oleh pengunjung baik lokal maupun pelancong dan kerap ludes sebelum zuhur. //