Banyuwangi, seblang.com – Sudah lama masyarakat Banyuwangi mendambakan wisata Watu Gedhek dibuka. Tepat hari ini Minggu (9/1/21) tempat wisata Watu Gedhek yang berlokasi di  LMDH Mitra Hutan Lestari yang terletak di KRPH Kali Setail mulai dibuka kembali. Dibukanya tempat ini membuat para pengunjung berdatangan dan merasakan kerinduan akan kesejukan dan kenyamanan dalam wisata.
Menurut Akbari selaku Pokja dan pengelola wisata Watu Gedhek dibukanya kembali wisata agar lebih bermanfaat kepada masyarakat.
“Wisata Watu Gedhek ini tidak jalan mulai pertama ada Corona, dan dibuka kembali untuk yang kedua kalinya karena ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan akibat dari Corona masih dalam tahap pemulihan ekonomi. Kami berharap, dengan dibukanya wisata ini, bisa membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Akbari.
Pada acara pembukaan tersebut, puluhan pengunjung berdatangan dengan silih berganti, memperlihatkan, bahwa wisata Watu Gedhek masih dirindukan oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Banyuwangi setelah sekian lamanya tidak beroperasi akibat pandemi.
Seperti yang di katakan Rusmini (27) oleh salah satu pengunjung asal Gunungsari. “Suasananya disini sangat sejuk dan nyaman untuk di buat santai,” ucapnya.
Sementara pengunjung lainnya juga mengatakanwisata disini itu sangat bersih dan anginnya sepoi-sepoi. “Dengan wisata yang bersihnya seperti ini, maka semua pengunjung yang datang akan merasa nyaman dan ketagihan,” tuturnya.
Kepala desa Jambewangi Maskur, yang berkesempatan hadir menyapa pengunjung wisata Watu Gedhek mengatakan, dibukanya destinasi Watu Gedhek ini merupakan awal yang baik, selain dengan menampilkan sejuta keindahan alam yang masih asri ciri khas hutan pinusnya.
“Bahkan Watu Gedhek merupakan legenda destinasi wisata yang ada di Jambewangi dan pernah booming di tanah blambangan pada eranya. Selain itu ada beberapa destinasi lain yang dalam rencana dibuka, seperti halnya Arboretum, Watu Prahu, Goa Walet serta bumi perkemahan dusun Sidomulyo yang hingga saat ini masih aktif di pergunakan oleh pihak pendidikan,” tandasnya Maskur. //
