Banyuwangi, seblang.com – Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi melakukan kunjungan ke Lapas Banyuwangi, Senin (29/11/2021). Kunjungan ini dalam rangka kegiatan magang dan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Sebanyak 45 orang mahasiswa dan 5 orang pembimbing yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Agus Baihaqi tersebut mengunjungi Lapas Banyuwangi Kanwil Kemenkumham Jatim untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan rehabilitasi di Lapas Banyuwangi.
Rombongan diterima oleh Plh. Kalapas Banyuwangi Andri Setiawan dengan didampingi oleh Kasubsi Registrasi, Kasubsi Bimkeswat dan Kasubsi Sarana Kerja.
Agus menyampaikan terimakasih kepada Lapas Banyuwangi yang telah berkenan menerima kunjungan mahasiswa dari IAIDA Blokagung. Ia mengatakan bahwa kunjungan tersebut juga merupakan kelanjutan dari MoU yang telah dijalin oleh IAIDA Blokagung dengan Lapas Banyuwangi.
Pria yang telah lama menjalin komunikasi dengan Lapas Banyuwangi tersebut menceritakan kepada para mahasiswa bahwa kegiatan pembinaan di Lapas Banyuwangi sekilas mirip dengan kegiatan di pondok pesantren.
“Saya ingat sekali dulu di Lapas Banyuwangi ini pernah ada warga binaan yang ketika masuk ke Lapas sama sekali tidak bisa membaca Alquran, namun berkat ketekunannya mengikuti kegiatan pembinaan, warga binaan tersebut akhirnya bisa membaca Alquran bahkan bisa menulis Mushaf Alquran” ujarnya.
Sementara itu, Plh. Kalapas Andri Setiawan mengatakan bahwa di Lapas Banyuwangi terdapat berbagai kegiatan pembinaan yang bisa diikuti oleh warga binaan untuk menumbuhkan keterampilan kepada mereka, sehingga ketika sudah bebas nantinya mereka bisa memiliki bekal untuk kembali ke masyarakat.
“Jadi pemasyarakatan ini berbeda dengan sistem kepenjaraan. Dahulu di sistem kepenjaraan para pelanggar hukum dimasukkan ke Lapas untuk dibuat jera dan sama sekali tidak ada kegiatan pembinaan, namun pada saat ini dengan sistem pemasyarakatan, para pelanggar hukum dimasukkan kedalam Lapas agar mendapatkan pembinaan, sehingga bisa kembali diterima oleh masyarakat dan dapat memiliki manfaat di masyarakat,” terang Andri.
Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan kedalam lingkungan Lapas dan peninjauan kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan di bengkel kerja serta kegiatan pembinaan kepribadian di Masjid At-Taqwa dan Musala Al-Hidayah Lapas Banyuwangi. //