Banyuwangi, seblang.com – Sempat menurun di pertengahan tahun 2020 lalu, populasi penyu di areal destinasi wisata Pantai Cemara Banyuwangi terus mengalami peningkatan. Hal ini tak terlepas dari komitmen yang ditunjukkan oleh warga pesisir pantai cemara yang membudidayakan penyu,.
Penurunan jumlah populasi penyu lantaran fenomena alam yakni tingginya air laut. Ini yang membuat abrasi bibir pantai. Sehingga indukan penyu enggan bersandar ke bibir pantai untuk bertelur dan berkembangbiak. Akibatnya, keberadaan tukik menurun.
Namun, berkat kegigihan masyarakat sekitar untuk menanggulangi abrasi dengan melakukan konservasi pohon cemara di bibir pantai yang juga menambah kesan cantik.
Sehingga, indukkan penyu tak lagi segan bersandar dan bertelur di sudut-sudut pantai berpasir hitam tersebut yang membuat jumlah tukik kembali nomal.
“Populasi penyu di pantai cemara mulai naik, bahkan kami juga telah melakukan pelepasan tukik yang sudah ditetaskan, pengunjung juga banyak yang turut melepas tukik,” kata ketua Kelompok Usaha Bersama Pantai Rejo, Moh Muhyi, Senin (01/11/2021).
Muhyi yang sekaligus menjadi pelopor konservasi di pantai cemara menjelaskan, peningkatan penyu di sana sangat signifikan dibanding sebelumnya. Terlihat dari total tukik yang semula hanya kisaran 2.500 ekor, kini bisa mencapai 6.000 ekor.
“Akumulasinya itu mencapai 60 persen peningkatanya, sehingga pengunjung juga bisa melepaskan tukik ke pantai” jelasnya.
Muhyi juga menjelaskan bahwa dirinya juga akan berupaya penuh meningkatkan pelayanan wisata di pantai cemara agar nantinya menjadi destinasi wisata unggulan, sekaligus menjaga populasi penyu di Kabupaten Banyuwangi. //
