Banyuwangi, seblang.com – Sejak awal komunikasi dan koordinasi National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) semacam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bagi penyandang difabel Indonesia Kabupaten Banyuwani dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) sudah terjain dengan baik.
Pernyataan tersebut disampaikan M Jaenudin, Ketua NPCI Kabupaten Banyuwangi sekaligus sebagai klarifikasi atas pemberitaan yang menilai Dispora kurang awareness dan tidak memberikan dukungan kepada kontingen difabel Banyuwangi dalam mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur (Peparprov) Jatim ke-1 yang digelar di Mojokerto beberapa waktu lalu.
“Sebetulnya untuk tampil di tingkat provinsi itu kami mintakan bantuan termasuk untuk reward bagi atlit difabel yang berprestasi. Tetapi kendalanya di kantor Dispora belum ada anggaran. Jalan keluarnya kemudian dimasukkan ke PAK APBD tahun 2021,” jelas Jaenudin di Kantor Dispora Banyuwangi Jumat (15/10/2021).
Pria asal Pesanggaran itu menuturkan sampai sekarang reward anak-anak yang kemarin mendapatkan medali di Peparprov Jatim masih dalam proses.
Bahkan, pasca Peparprov Jatim tersebut ada 1 atlet Banyuwangi yang masuk pemusatan latihan daerah (Puslatda) dan akan berangkat mengikuti Peparnas di Papua nanti tanggal 2 November 2021 mendatang.
“Insya Allah itu nanti akan dianggarkan oleh Dispora dan yang dijanjikan nilainya nanti akan disamakan dengan teman-teman yang ada. Alhamdulillah untuk temen-temen paralympic /NPCI sudah diperhatikan. Tetapi memang pada tahun-tahun kemarin memang belum bisa karena memang ada kendala sistem penganggaran,” imbuhnya Jaenudin.
Kedatangannya ke kantorkan Dispora Banyuwangi sekaligus untuk meluruskan berita yang NPCI tidak diperhatikan sama sekali tersebut salah. Karena sejaka awal sudah mendapatkan perhatian tetapi terkait dana memang belum bisa dicairkan karena aturan yang ada.
Sementara Zen Kostolani, Kepala Dispora Kabupaten Banyuwangi mengungkapkan pihaknya sejak NPCI Banyuwangi berdiri sudah memberikan perhatian yang cukup bahkan dalam pelaksanaan musyawarah kabupaten NPCI dia menghadiri langsung.
Namun karena NPCI Banyuwangi baru terbentuk secera resmi pada sekitar bulan Desember 2020 maka untuk penganggaran tidak bisa dilakukan.”Usulan dan masukan mereka kami tampung dan ditindaklanjuti dalam pembahasan PAK yang saat ini tengah dalam pembahasan antara eksekutif dengan legislatif,” jelas Zen. //
Seperti diberitakan sebelumnya DPRD Kabupaten Banyuwangi meminta agar tidak ada diskriminasi bagi Kaum Penyandang Disabilitas, baik terkait dengan penyediaan sarana prasarana, fasiltas, pendidikan dan latihan maupun dalam memberikan peluang dan kesempatan kerja.
Menurut I Made Cahyana Negara, Ketua DPRD Banyuwangi kaum difabel Banyuwangi bukan meminta dikasihani tetapi mereka minta disetarakan dalam kehidupan di masyarakat.