Banyuwangi, seblang.com – Pandemi covid-19 membuat banyak perubahan dan kebiasaan baru di tengah masyarakat. Selain diwajibkan selalu mematuhi protokol kesehatan, pandemi ternyata dapat membangkitkan hobi lama yang mati suri untuk sebagian orang.
Seperti halnya yang dialami Teguh Prayitno, warga Kelurahan Lateng, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Pria berusia 34 tahun ini, memutuskan menekuni lagi hobi lamanya yakni menanam dan merawat bonsai lantaran jenuh terlalu banyak beraktivitas di rumah.
Baginya, tanaman yang sengaja dikerdilkan tersebut dapat melenturkan urat sarafnya yang tegang memikirkan beban hidup yang semakin sulit di tengah pandemi. “Itung-itung dapat mengurangi stres. Ngotak ngatik bonsai supaya lebih indah dipandang dan bernilai seni,” kata Teguh kepada seblang.com, Jumat (8/10/2021).
Telah menjadi rahasia umum, seni bonsai yang berasal dari negeri tirai bambu ini, ternyata bisa menghasilkan cuan. Dia pun mengaku pernah mendapatkan untung ratusan ribu dari hasil menjual bibit bonsai Bougenville koleksinya.
“Saya pernah jual beberapa bibit dari hasil pemangkasan Bougenville Singapura koleksi saya. Alhamdulillah untungnya ratusan ribu dan itu baru bibitnya belum bonsai yang sudah jadi,” ungkapnya.
Menurutnya, bonsai dapat dijadikan investasi ekonomi yang menggiurkan jika dirawat, dikelola, dan dipasarkan dengan tepat. “Bonsai dapat bernilai fantastis jika dirawat, dikelola dengan baik dan dibeli oleh orang yang paham akan seni bonsai. Bonsai bisa dijadikan investasi dan jaminan masa tua,” ujarnya.
Dia pun menceritakan suka duka merawat bonsai Bougenville kesayangannya yang diprediksi telah berumur puluhan tahun tersebut. Selain harus susah payah mencari dan mendongkel bahan bonsai di habitatnya, merawat bonsai memerlukan waktu lama, ketelatenan, kesabaran dan tentunya jiwa seni.
“Tidak semua tanaman bisa dijadikan bonsai dan harus memilih bakalan bonsai yang punya karakter, jika ingin membuat bonsai yang bagus. Bonsai Bougenville kesayangan saya ini, kemarin ada yang ingin berniat membelinya. Tetapi saya tawarkan Rp. 10 Juta, karena umurnya yang sudah mencapai kurang lebih 30 tahun, dan membentuknya pun butuh proses lama serta kesabaran,” pungkasnya. (hei)