Masyarakat Diminta Waspada Bibit Siklon Tropis 92 W, Banyuwangi Juga Terdampak

by -213 Views
Seorang warga berjalan kaki saat hujan. BMKG memperingatkan akan terjadi hujan sedang dan lebat yang disertai kilat petir atau angin kencang (foto : Teguh/seblang.com)
iklan aston

Penulis : Teguh Prayitno     Editor : Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.com – Stasiun BMKG Meteorologi Klas III Banyuwangi memperingatkan bahwa  Kabupaten Banyuwangi, berpotensi hujan sedang dan lebat yang disertai kilat petir atau angin kencang pada periode 5-11 Oktober 2021.

iklan aston

“Hal tersebut akibat adanya Bibit Siklon Tropis 92 W yang tumbuh di belahan bumi utara,” kata Mardani Rekso Gumintar, S.Tr, PMG Muda BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Banyuwangi kepada seblang.com, Selasa (5/10 /2021).

Mardani yang akrab disapa Beni ini menjelaskan, berdasarkan pantauan TCWC Jakarta pada Senin (4/10/2021), Bibit Siklon 92W terbentuk di sekitar wilayah perairan Filipina, tepatnya di 10.1 LU, 125.1 BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knots (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1005 hPa. Bibit Siklon 92W ini bergerak ke arah barat dan diprakirakan akan meningkat intensitasnya setelah melewati daratan Filipina memasuki wilayah perairan Laut Cina Selatan.

“Hujan lebat dampak dari Bibit Siklon 92W ini juga terasa di 22 wilayah provinsi di Indonesia,” ungkapnya.

Antara lain, Aceh, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Selain itu, Bibit Siklon 92W ini juga menyebabkan terjadinya Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 m di Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik utara Halmahera.

Selanjutnya, gelombang dengan ketinggian 1.25 – 2.5 meter dapat terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan Kep.Natuna, Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar, Perairan Kep. Sangihe – Kep. Talaud, Perairan Bitung – Kep. Sitaro, Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Beni menambahkan, masyarakat khususnya di Kabupaten Banyuwangi diminta bersiap diri menghadapi masa pancaroba peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang diprakirakan akan tiba lebih awal pada akhir bulan Oktober 2021.

“Normalnya pancaroba musim kemarau ke musim penghujan terjadi pada bulan November. Tetapi di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2021 ini, diprakirakan akan tiba lebih awal pada akhir Oktober,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Beni, daerah dataran tinggi di wilayah Kabupaten Banyuwangi sudah terjadi pada pertengahan bulan September kemarin dengan ciri-ciri kondisi cuaca yang tidak menentu.

Masyarakat juga diimbau agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir, angin kencang, puting beliung dan hujan es. Tak menutup kemungkinan cuaca ekstrem tersebut juga dapat mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.

“Untuk itu, jaga daya tahan tubuh, pangkas ranting pohon, tebang pohon yang sudah lapuk, periksa papan reklame atau baliho, bersihkan sampah yang menyumbat saluran air dan jaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya. (guh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.